BANDA ACEH -Selama ini tidak terdengar adanya kritikan dari para ahli terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Sehingga responden yang disebut dari kalangan ahli dalam survei The Center for Strategic and International Studies (CSIS) pun diragukan.
Salah satu pihak yang meragukan itu adalah Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, yang mempertanyakan siapa sosok di balik CSIS, karena telah menyatakan bahwa 51,8 persen ahli tidak puas dengan kinerja Anies Baswedan.
“Selama ini siapa CSIS, publik dan aktivis tahu dan paham. CSIS itu lembaga apa? Ke mana orientasinya? Siapa di belakang CSIS. Jadi tiba-tiba CSIS ekspos 51,8 persen ahli tidak puas itu siapa? Selama ini tidak terdengar kritikan ahli, kok tiba-tiba ada survei ahli tidak puas atas kinerja Anies dan Riza Patria?” ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (7/6).
Padahal, menurut Koordinator Indonesia Bersatu ini, jika ahli benar-benar tidak puas, maka biasanya akan menyampaikan melalui tulisan, opini, kritik, dan saran-saran.
“Kok tiba-tiba kepuasan ahli didapatkan dari hasil survei? Siapa saja ahli yang tidak puas itu?” tanya Muslim lagi.
Muslim menilai, publik meminta CSIS untuk membuka data siapa saja ahli-ahli yang menyatakan seperti hasil survei tersebut.
“Jangan diumpetin kaya Luhut, bilang ada 110 juta big data. Diminta buka, dengan enteng Luhut bilang, dia punya hak untuk tidak buka ke publik. Padahal klaim Luhut soal big data itu bohong,” tegasnya.
“Ketua DPD La Nyala Mattalitti juga tuduh Luhut bohong. Dan Luhut tidak dapat buktikan klaimnya soal big data. Jangan sampai CSIS juga kayak Luhut,” pungkas Muslim.