Kemenlu RI Panggil Dubes India di Jakarta Terkait Penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu RI), Teuku Faizasyah memanggil Duta Besar India di Jakarta, terkait pernyataan dua politisi India yang sebelumnya viral di media sosial, menghina Nabi Muhammad SAW.

Melalui Twitter resminya, Teuku Faizasyah menegaskan bahwa toleransi agama harus dijunjung di negara manapun. Dia menegaskan, Indonesia sebagai negara yang penduduknya mayoritas beragama islam tentu sangat kesal.

Oleh karena itu, dia memohon kepada pemerintah India harus segera memberikan klarifikasi. Sementara itu, pemanggilan terhadap Dubes India sebagai bentuk jalur komunikasi bilateral ke India. Dia mengajak masyarakat India menjaga ketentraman pemeluk agama lain.

”Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua orang politisi India. Pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta,” kata Teuku Faizasyah di Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Sementara itu, Juru bicara partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma, mendapat kecaman dan hukuman usai melontarkan pernyataan yang dinilai mengejek Nabi Muhammad SAW dalam debat televisi. 

Ia lalu mendapat hukuman berupa skorsing akibat perangainya.Selain Sharma, Kepala Operasi Media BJP, Delhi Naveen Kumar Jindal, dikeluarkan dari partai karena mengejek Nabi Muhammad SAW di media sosial.

Beberapa negara dari kawasan Asia Tengah dan Asia Barat juga sudah menampilkan sikap keras terhadap India lantaran kata-kata yang keluar dari dua kader partai berkuasa di India tersebut.

Imbas tindakan itu, demonstrasi juga terjadi di India. Para pendemo menuntut dua orang tersebut ditangkap. Sentimen agama di India meningkat sejak Narendra Modi, yang juga berasal dari BJP, menjadi perdana menteri.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah India yang menyampaikan permohonan maaf, ataupun klarifikasi terkait penghinaan tersebut. Sementara seluruh umat beragama, terutama umat muslim masih merasa geram atas ulah itu. (*)

Exit mobile version