BANDA ACEH – Barang-barang terlarang masih ditemukan di dalam lapas atau rutan di Jawa Timur. Hal itu terungkap dari penggeledahan di Lapas Pamekasan.
Penggeledahan itu sebagai komitmen pemberantasan peredaran gelap narkotikaoleh Kanwil Kemenkumham Jatim. Sebagai bentuk transparansi, sinergi, dan akuntabilitas, penggeledahan itu dilakukan bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim pada Senin (6/6) malam.
Kegiatan dipimpin Kadiv Pemasyarakatan Teguh Wibowo. Dia didampingi Kepala BNNP Jatim Brigjenpol M. Aris Purnomo.
Sebanyak 75 petugas gabungan BNNP dan UPT Kanwil Kemenkumham Jatim diturunkan dalam penggeledahan.
Teguh menyatakan, seluruh petugas melakukan penggeledahan secara teliti dan tidak membeda-bedakan. Seluruh kamar hunian warga binaan digeledah dengan pendekatan humanis.
Dia menjelaskan, pihaknya menggandeng BNNP Jatim untuk bersama-sama memberantas peredaran gelap narkotika. Khususnya yang berpotensi dimasukkan ke dalam lapas/rutan.
”Sinergitas kami dengan BNNP sebagai pihak yang berwenang jadi bukti komitmen kami dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika,” tegas Teguh.
Setelah melakukan penggeledahan sekitar dua jam, petugas menggelar hasil yang didapat. Ada beberapa benda tajam seperti pisau kecil, kabel, serta alat elektronik milik warga binaan Lapas Pamekasan. ”Barang bukti tersebut seluruhnya akan dimusnahkan, tidak ada toleransi,” ucap teguh.
Sementara itu, Kepala BNNP Jatim Brigjenpol M. Aris Purnomo menerangkan, sebagai sesama aparat penegak hukum, pihaknya mengapresiasi langkah itu. Hal itu menjadi program positif karena makin banyak stakeholder yang berkomitmen melakukan pemberantasan peredaran gelap narkotika.
”Momen peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) menjadi media yang baik untuk memperkuat komitmen tersebut. Tindak tegas oknum yang masih bersangkutan dengan narkotika,” papar Aris.
Tidak hanya razia, petugas juga menggelar urine test untuk mengetahui ada tidaknya kandungan narkotika di dalam tubuh. Masing-masing 20 petugas dan warga binaan dari Lapas Pamekasan dan Lapas Narkotika Pamekasan dipilih secara acak.
”Kegiatan seperti ini sangat positif. Ke depan akan dilakukan juga di lapas/rutan lain di Jatim,” terang Aris.