NASIONAL
NASIONAL

Soal HTM Borobudur, Keputusan Akhir Diserahkan pada Jokowi

image_pdfimage_print

Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Yogyakarta Erwin Santoso menilai kebijakan yang diambil pemerintah ada baiknya. ’’Setiap tahun bangunan candi mengalami penurunan. Maka, pemerintah ingin menjaga kelestariannya selama mungkin,’’ katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Menurut rencana, pemerintah akan menjadikan Borobudur sebagai kawasan wisata yang bukan lagi mass tourism, tetapi menjadi destinasi kawasan khusus. Hal itu sama seperti Taman Nasional Komodo. ’’Dengan diberlakukannya tiket masuk yang baru, akan terseleksi wisatawan yang bisa naik ke Candi Borobudur,’’ tutur Erwin.

Berita Lainnya:
Viral Lomba Mirip-miripan Nicholas Saputra, Pemenang Bawa Pulang Rp500 Ribu
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Selama masa pandemi, wisatawan dilarang naik ke ring 1 (relief dan stupa). Pengunjung hanya diizinkan berada di area pelataran. ’’Karena banyak wisatawan memakai hand sanitizer yang mengandung alkohol dan bisa memicu kerusakan pada batu batu, relief, dan stupa,’’ ungkap Erwin.

Berita Lainnya:
Penyesalan Anak Ivan Sugianto yang 'Seret' sang Ayah ke Penjara: Gara-gara Aku, Keluarga Kita Hancur
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Ketum DPP Astindo Pauline Suharno menambahkan, meski tujuan pemerintah untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur, tarif Rp 750 ribu memang mahal. “Sebetulnya terlalu mahal, apalagi untuk wisatawan backpacker. Wisman pun belum tentu akan masuk. Tapi, mungkin bisa disiasati dengan masuk sampai batas tertentu jika untuk kebutuhan foto saja,” jelasnya kepada Jawa Pos.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya