BANDA ACEH -Pernyataan Gubernur Edy Rahmayadi yang menyinggung soal perseteruan Rusia dan Ukraina saat menjadi keynote speaker pada kegiatan Sumatranomic ke-3 yang diadakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut di Hotel Adhimulia, Jalan Diponegoro, Medan, Senin kemarin (6/6) menjadi ramai.
Pasalnya, dilaporkan Kantor Berita RMOLSumut, Duta Besar Ukraini, Vasyl Hamianin, merasa kecewa dengan pernyataan mantan Pangkostrad tersebut.
Ditemui di Kantor Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi kemudian memberikan klarifikasi atas pernyataannya tersebut. Ia mengatakan ucapannya tersebut hanya berandai-andai saja.
“Kan ‘kalau’, kan saya bukan (Presiden Rusia), ceritanya kalau, buahnya (hasilnya) kalau juga itu,” ujarnya sembari berlalu meninggalkan awak media.
Pernyataan Edy yang menuai kontroversi ini muncul saat ia berbicara mengenai pengaruh situasi Rusia-Ukraina terhadap perekonomian. Menurut Edy, pengaruhnya sangat kecil terhadap kondisi ekonomi di Sumatera Utara.
Sejurus kemudian ia berandai-andai, jika menjadi Presiden Rusia maka dirinya sudah lebih awal menginvasi Ukraina karena dianggap negara kecil yang mengganggu kestabilan negara.
Pernyataan inilah yang kemudian menjadi ramai dan ditanggapi oleh Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, yang menyayangkan perkataan Edy Rahmayadi tersebut.