NASIONAL
NASIONAL

BUMN Untung Rp 126 T, Rudi Hartono: Periode Sekarang Jauh Lebih Baik

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Kinerja Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai sudah cukup baik di tengah hantaman pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal itu dilihat dari pendapatan BUMN tahun 2021 yang mencapai Rp 1.983 triliun dengan perolehan laba Rp 126 triliun.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Kita apresiasi hingga bisa memperoleh laba Rp 126 triliun. Dibandingkan dengan periode lalu, ini jauh lebih baik,” kata Anggota Komisi VI DPR RI, Rudi Hartono Bangun kepada wartawan, Kamis (9/6).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Politisi Nasdem ini mengingatkan, capaian ini harus dipertahankan demi meningkatkan ekonomi nasional. Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan atau laba BUMN adalah memberikan target kepada para dirut dan direksi.

Berita Lainnya:
Polisi Sita Uang Tunai Rp 73 Miliar Terkait Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Ke depan, menteri harus memberikan target maksimal ke dirut dan direksi. Yang dapat target diberi reward, yang tidak diberi punisment,” lanjutnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Dengan cara tersebut, bawahan Menteri BUMN, Erick Thohir akan berkompetisi dan menghasilkan ide-ide bisnis baru.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Jadi mereka bakal berpacu untuk berkompetisi, kalau tidak sanggup ya diganti. Dirut-dirut juga harus berinovasi, kreatif, dan mencari bisnis baru,” jelasnya.

Berita Lainnya:
Sama-Sama Miliki Nama Ivan, Pemilik Klub Malam Valhalla Tegaskan Tak Berkaitan dengan Ivan Sugianto

Salah satu strategi bisnis yang patut dicontoh seperti dilakukan oleh Pertamina dengan pengembangan EBT. Para dirut harus berinovasi dalam mengembangkan bisnis perusahan yang bisa disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pasar ke depan.

“Dirut yang tahu sesuai kondisi zaman dan permintaan pasar. Pertamina contohnya, harus mencari EBT karena minyak bumi pasti akan habis, PLN juga batubara akan abis. Jadi dirut harus inovasi cari solusi,” tutup anak buah Surya Paloh ini.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya