HTI dan FPI Dukung Anies Nyapres, Irma NasDem: Perlu Diselidiki, kan Organisasi Itu Sudah Dilarang

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasionalis Demokrasi (Nasdem), Irma Suryani Chaniago buka suara soal adanya kelompok mengatasnamakan FPI Reborn yang mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi Calon Presiden (Capres).  Selain itu, ada juga deklarasi Anies Presiden yang diwarnai pengibaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Menurut Irma, kedua peristiwa tersebut harus diselidiki agar masyarakat bisa mengetahui apakah mereka adalah benar-benar pendukung Anies atau bukan. Ia menegaskan bahwa masalah dukung mendukung adalah hak setiap warga negara, namun tidak boleh menggunakan atribut ormas terlarang.

ADVERTISEMENTS

“Perlu diselidiki apakah ini benar dilakukan oleh oknum-oknum FPI dan HTI yang memang mendukung beliau, karena jika benar itu hak mereka. Namun tidak boleh menggunakan nama FPI dan HTI karena organisasi itu sudah dilarang di Indonesia,” katanya kepada Populis.id pada Kamis (09/06/2022).

ADVERTISEMENTS

Ia menegaskan bahwa tidak etis jika organisasi-organisasi yang sudah terlarang itu terus dipolitisasi. Terlebih jika digambarkan seolah Anies di sini menjadi korban, maka itu harus diperjelas asal-usul peristiwa tersebut.

ADVERTISEMENTS

“Jadi sebaiknya memang harus diperjelas, karena jangan sampe issue playing victim dan oknum organisasi palsu terus dipolitisasi di publik,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS

Terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan, Hamka Haq juga mendesak pihak kepolisian segera turun tangan mengusut keterlibatan kelompok radikal dan organisasi terlarang dalam deklarasi mendukung Anies Baswedan menjadi Presiden.

ADVERTISEMENTS

Mereka, kata dia, harus ditindak termasuk jika ternyata pelakunya punya niat jahat untuk menjatuhkan Anies. Menurutnya, cara-cara kotor dalam Pemilu harus dilawan karena membuat proses demokrasi menjadi tidak sehat.

ADVERTISEMENTS

“Meskipun saya bukan pendukung Anies sejak dulu, sejak Pilgub DKI, tapi kita mencegah semua cara-cara kotor dalam proses Pemilu.  Tentu saya tidak mau kalau cara-cara kotor seperti itu dialami oleh capres dukungan saya yang didukung PDIP dan direstui oleh Ibu Mega,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, dalam pekan ini ada dua acara deklarasi mendukung Anies jadi presiden yang cukup menyedot perhatian publik. Pertama, deklarasi yang digelar  massa yang menamakan diri FPI reborn yang dilangsungkan di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (6/6/2022) lalu.

Selang dua hari deklarasi juga digelar sekelompok massa di hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Rabu (8/6/2022), acara yang kedua cukup bikin geger lantaran ditemukan adanya pengibaran bendera yang menjadi simbol Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Bahkan beberapa orang yang hadir pada acara itu mengaku bekas anggota HTT, FPI dan bahkan ada yang dari eks narapidana teroris.

Exit mobile version