BANDA ACEH -Beban utang yang saat ini ditanggung negara tidak lepas dari perilaku Menteri Keuangan Sri Mulyani yang selalu manut pada kemauan Presiden Joko Widodo.
Begawan ekonomi, Rizal Ramli mencermati, kebiasaan para menteri keuangan sebelumnya tidak selalu menuruti kemauan presiden jika perintahnya dirasa merugikan negara.
“Nyaris semua menteri keuangan berani bilang ‘tidak’ kepada presiden, sejak Ali Whardana, Radius Prawiro dan lain-lain sampai RR, tentu dengan cara-cara halus,” kata Rizal Ramli kepada redaksi, Jumat (10/6).
Namun sikap tersebut tidak diperlihatkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Menurut RR, Menkeu yang pernah dilabeli menteri terbaik dunia ini terlihat tidak kritis.
“Hanya Sri Mulyani yang selalu bilang ‘ya’ kepada kemauan presiden, termasuk kasus Century dan kepada Jokowi. Pintar tapi APBN jor-joran, proyek-proyek ngasal dan IKN ibukota baru!” kritiknya.
Alhasil, ketidakkritisan Menteri Keuangan justru membuat beban ekonomi Indonesia bertambah berat.
“Semua proyek di okekan, sehingga terpaksa ngutang jor-joran. Akhirnya rakyat yang harus bayar lewat kenaikan pajak dan tarif. Pintar tapi keblinger karena rugikan rakyat dan negara karena bunga utang yang tinggi,” tandasnya.