Hensat: Sudah Terlanjur Basah, PAN Malu Kalau Keluar dari Kabinet karena Kursi Menteri

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH -Kursi menteri tak kunjung didapat Partai Amanat Nasional (PAN) usai bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo.

ADVERTISEMENTS

Beberapa hari ini, muncul isu perombakan kabinet Indonesia Maju akan dilakukan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat. Namun, seberapa besar peluang PAN mendapat jatah kursi menteri?

ADVERTISEMENTS

Pendiri lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio melihat kemungkinan PAN mendapat jatah kursi menteri apabila sejumlah menteri diganti karena dianggap tidak becus bekerja.

ADVERTISEMENTS

“Lutfi (Mendag) digantikan, Yasin Limpo diganti kader PKB, ESDM juga kemungkinan akan diberikan kepada PAN,” ujar Hendri Satrio dalam webinar Teras Politik Kantor Berita Politik RMOL bertajuk “Kampanye 75 Hari, Siapa yang Diuntungkan”, Selasa (14/6).

ADVERTISEMENTS

Meski beredar nama-nama menteri yang kemungkinan akan diganti, menurut akademisi Universitas Paramadina ini semua itu baru sekadar gosip saja.

ADVERTISEMENTS

“Kita belum tahu pastinya,” imbuhnya.

Akan tetapi, sosok yang karib disapa Hensat ini memandang  ada kemungkinan ketika PAN tidak mendapatkan jatah kursi menteri, jika pun reshuffle jadi dilakukan Jokowi.

“PAN sudah terlanjur basah menginginkan kursi menteri, dan rahasianya sudah diketahui publik. Kalau dia mundur (dari kaolisi pemerintahan Jokowi) malu. Makanya kalau jadi reshuffle tapi enggak dapet kursi, pertanyaannya apakah PAN akan stay (bertahan di koalisi)?” tandasnya. 

Exit mobile version