NASIONAL
NASIONAL

Ramsay Hunt Syndrome yang Diderita Justin Bieber karena Vaksin Covid-19? Ini Kata Pakar

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Penyanyi Amerika Serikat (AS) Justin Bieber terserang penyakit Ramsay Hunt Syndrome yang menyebabkan sebagian wajahnya mengalami kelumpuhan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Tapi, benarkah penyakit itu disebabkan oleh vaksin Covid-19? Menurut Prof Dr dr Zubairi Djoerban SpPD-KHOM dari Unive

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

rsitas Indonesia, hal itu belum bisa dibenarkan sebab belum memiliki bukti.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Belum ada bukti. Yang jelas, sindrom ini sudah ada obatnya di Indonesia dan tersedia juga di apotek-apotek,” jelas Prof Zubairi menjelaskan penyebab Ramsay Hunt Syndrome melalui akun Instagram pribadinya @profesorzubairi, dikutip tvonenews, Selasa (14/6/2022).

Berita Lainnya:
2 Bocah Dirantai di Leher oleh Bapaknya, Alasannya Bikin Ngenes
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Ramsay Hunt Syndrome adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus. Sindrom tersebut menyebabkan kelumpuhan pada salah satu sisi otot wajah.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Vericella-zoster virus (VZV) menjadi penyebab dari munculnya sindrom Ramsay Hunt.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Ini adalah virus yang sama yang menyebabkan anak-anak terkena cacar air dan cacar ular (herpes zoster) pada orang dewasa,” jelasnya.

Berita Lainnya:
Bawaslu Izinkan Jokowi, Megawati hingga SBY Kampanye Pilkada

Adapun gejala yang dirasakan pada sindrom ini berupa muncul ruam kecil, otot di sisi wajah mulai melemah hingga hilangnya ekspresi wajah seperti kelumpuhan, gendang telinga sakit hingga mengganggu pendengaran, vertigo, serta sulit menggerakkan kelopak mata.

Prof Zubairi mengatakan sindrom ini biasa menyerang orang dewasa. Sementara tingkat pemulihan cukup tinggi, yaitu di atas 70 persen, jika menggunakan pendekatan medis yang tepat.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya