Jumat, 15/11/2024 - 04:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Dari 8 Orang yang Tertular Covid-19 Varian BA.4 dan BA.5, 1 Bergejala Sedang, Sisanya Tanpa Gejala

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Munculnya kasus Covid-19 subvarian Omicron baru yaitu BA.4 dan BA.5 di Tanah Air tengah menjadi perhatian pemerintah. Meski kasus positif masih terkendali, Presiden Jokowi mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati. “Bapak Presiden memberikan arahan ke kami bahwa lebih baik kita waspada, lebih baik kita hati-hati, karena kewaspadaan kita, konservatifnya kita, kehati-hatian kita sudah memberikan hasil bahwa kondisi penanganan pandemi di Indonesia termasuk yang relatif baik dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Covid-19 Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 menyebabkan kenaikan kasus di berbagai negara. Namun, varian ini memiliki tingkat kenaikan kasus, hospitalisasi, dan angka kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan varian Omicron awal.”Kasus hospitalisasinya juga 1/3 dari kasus hospitalisasi Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematiannya 1/10 dari kasus kematian di Delta dan Omicron,” jelas Menkes.

Berita Lainnya:
Segini Kekayaan Yovie Widianto, Sang Musisi yang Kini Jadi Stafsus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Menkes Budi mengonfirmasi bahwa terdapat 8 kasus Omicron subvarian terbaru di Indonesia. Dari 8 orang yang tertular BA.4 dan BA.5, hanya 1 orang yang bergejala sedang dan belum mendapatkan vaksinasi booster. Tujuh pasien lainnya sudah mendapatkan vaksinasi booster dan semua tanpa gejala atau bergejala ringan.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Berdasarkan indikator transmisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kondisi Covid-19 di Indonesia masih relatif baik dibandingkan negara lain. Standar WHO untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk, sementara Indonesia masih ada di angka 1 kasus per minggu per 100 ribu penduduk. “Positivity rate-nya juga WHO mengasih standar 5 persen, kita masih di angka 1,36 persen. Reproduction rate atau reproduksi efektif itu juga dikasih standarnya di atas 1, yang relatif perlu dimonitor kita masih di angka 1,” lanjut Menkes.

Berita Lainnya:
Fakta Kondisi Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, Permohonan Isbat Bisa Ditolak, Bakal Nikah Ulang
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Pemerintah akan terus berupaya mengantisipasi lonjakan kasus dengan mengimbau masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi penguat (booster) dan disiplin dalam penggunaan masker. “Bapak Presiden juga memberikan arahan agar booster ini bisa mudah diterima oleh teman-teman, setiap acara-acara besar kalau bisa diwajibkan untuk menggunakan booster. Sehingga bisa memastikan teman-teman yang mengikuti acara dengan kerumunan besar itu relatif aman,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Kementerian Kesehatan juga akan kembali melakukan sero survei sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk ke depannya terkait Covid-19. “Tidak ada ruginya kita bersikap hati-hati dan waspada, malah itu benar-benar bisa melindungi kita dan orang lain dan bisa menjaga kesinambungan dari pertumbuhan ekonomi kita,” ucap Menkes.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Sumber: presidenri.go.id.

Penulis Redaksi

Editor Suyanto Soemohardjo

Sumber: Tabloidbintang


Reaksi & Komentar

وَاتَّقُوا يَوْمًا لَّا تَجْزِي نَفْسٌ عَن نَّفْسٍ شَيْئًا وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلَا تَنفَعُهَا شَفَاعَةٌ وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ البقرة [123] Listen
And fear a Day when no soul will suffice for another soul at all, and no compensation will be accepted from it, nor will any intercession benefit it, nor will they be aided. Al-Baqarah ( The Cow ) [123] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi