Dengan demikian Presiden Jokowi dalam jangka waktu delapan tahun, hanya mampu menurunkan angka kemiskinan 1,54%. Jumlah yang sangat kecil sekali dibandingkan dengan presiden-presiden yang lain.
Lebih ironi lagi bahwa Jokowi 8 tahun orang miskin turun 1,54, sementara orang kaya di Indonesia naik semakin meningkat sebanyak 61,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 107 ribu orang sebagaimana dilaporkan tahun 2020 menurut laporan Credit Suisse bertajuk ‘Global Wealth Databook 2021.
Pemerintah Jokowi justru menghadirkan program yang mencekik leher rakyat miskin seperti kenaikan harga BBM, Kenaikan harga listrik dan pengendalian harga pangan untuk menekan inflasi yang kurang sehingga penyebab sulitnya mengentaskan kemiskinan di negeri ini.
Jadi, Jokowi ini presiden untuk siapa? Presiden untuk orang kaya atau orang miskin?
(Mantan Pekerja Komnas HAM dan Kepala Sub Bidang Statistik Kemenakertrans RI)