BANDA ACEH – Ibadah haji banyak memerlukan ketahanan fisik. Agar jemaah dengan kondisi kesehatan tergolong kategori resiko tinggi (risti) tetap bisa menjalankan ibadah haji dengan baik terutama saat Sa’i, Kepala Seksi Kesehatan Haji Daerah Kerja Makkah Muhammad Imran memberikan beberapa tip. “Metodenya istirahat-istirahat. Dari Safa ke Marwa jalan kaki 400 meter. Bagi yang risti, saat jalan dari Safa ke Marwa, sejenak berhenti, istirahat dulu, berdoa 2 menit untuk menurunkan denyut nadi,” kata Imran saat ditemui di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Kamis (16/06).
“Penting untuk memberikan kesempatan jantung istirahat supaya tidak terlalu terforsir. Kemudian jalan lagi setiap putaran harus itirataht. Mungkin selesainya lebih lama, tapi lebih aman,” sambungnya.
Imran mengatakan, sebaiknya jemaah risti didampingi agar tidak tertinggal dengan kelompok jemaahnya. “Bisa didampingi ketua regu atau dibarengkan dengan jemaah lain,” ujar Imran.
Jemaah yang punya riwayat penyakit jantung dan PPOK atau Penyakit Paru Osbstruktif Kronis disarankan memakai kursi roda, karena rawan terhadap serangan jantung. “Biasanya karena merokok lama, jadi belum sampai ke Marwa sudah sesak nafas,” lanjutnya.
Salah satu Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang mendampingi jemaah Kloter SUB-02, Kusuma Yudha, menjelaskan, bersama seorang tenaga medis kloter dia terus memantau jemaah risti dalam kloternya. “Jemaah risiko tinggi harus diawasi khusus karena mempunyai penyakit bawaan yang sudah diderita dari Indonesia. Jadi kita memantau supaya tidak ada kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan,” jelasnya.
Sumber: kemenag.go.id.
Penulis Redaksi
Editor Suyanto Soemohardjo
Sumber: Tabloidbintang