PDIB Sebut Ada Konflik Kepentingan Saat Sidang MKEK Untuk Pemberhentian Dokter Terawan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Pengurus Pusat Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) menyebut sempat ada konflik kepentingan saat sidang Majelis Kehormatan Kedokteran Ikatan Dokter Indoesia (MKEK IDI) kala pemberhentian dr. Terawan Agus Putranto.

ADVERTISEMENTS
ad39

 

“Ini kasus Dokter Terawan pada ramai gara-gara ini aturan banyak yang kurang jelas,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat PDIB James Allan Rarung seperti dikutip dari ANTARA, Selasa, (21/6/2022).

ADVERTISEMENTS

Hal itu ia sampaikan Pertemuan Audiensi Komisi IX DPR RI dengan Pengurus PDIB dan Pengurus Forum Dokter Susah Praktik (FDSP) yang diikuti di Jakarta, Senin.

ADVERTISEMENTS

Dalam kesempatan itu, ia meminta agar Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) menjadi lembaga independen, tidak berada di bawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

ADVERTISEMENTS

Hal itu karena pihaknya menilai terjadi konflik kepentingan di MKEK selama ini.

ADVERTISEMENTS

Terawan Agus Putranto yang resmi dipecat oleh IDI. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

ADVERTISEMENTS

Terawan Agus Putranto yang resmi dipecat oleh IDI. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

“Conflict of interest itu harus dibenahi ,” katanya.

Pihaknya mencontohkan petinggi IDI yang pernah menjadi bintang iklan produk air minum. Kemudian petinggi IDI lainnya yang menjadi komisaris independen di sebuah perusahaan.

Menurutnya, dua kasus tersebut secara etika kedokteran, dilarang, namun tidak diproses oleh MKEK.

“Secara etika kedokteran itu dilarang tetapi ada yang tidak diproses oleh MKEK, karena dalam tanda petik (pelaku) merupakan pejabat tinggi, bahkan oknum tersebut adalah ketua umum saat ini. Jadi agak sulit kalau MKEK itu harus membuat putusan yang harus dijalankan oleh ketua umum sedangkan yang jadi objek perkara itu dirinya sendiri,” paparnya.

Exit mobile version