BANDA ACEH –Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meresmikan Gapura Chinatown yang berada di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Kamis (30/6).
Gapura ini sebelumnya pernah dibangun pada tahun 1938, hanya saat Jepang menjajah Indonesia, gapura ini dihancurkan oleh tentara Jepang.
Tahun ini, Anies berkesempatan untuk meresmikan ulang gapura tersebut di titik awal ia dibangun.
“Di era kepemimpinan Jepang, gapura itu diruntuhkan, hilang gapura itu, sejak zaman Jepang. Dan sesudah itu gapuranya tak pernah dibangun kembali,” kata Anies dalam sambutannya di kawasan Chinatown, Kamis (30/6).
Anies menceritakan di tahun 2018, ia mengunjungi kawasan Chinatown yang menjadi agenda rutinnya setiap kali perayaan Imlek. Saat itu, perwakilan warga Chinatown menyampaikan keinginannya untuk membangun gapura itu kembali.
“Waktu itu saya katakan boleh sekali. Kita harus tunjukkan bahwa kita menghormati sejarah. 2018 direncanakan, COVID datang, project itu tertunda,” kisahnya.
Prosesi pun berlanjut, dengan menggunakan batik merah bercorak naga, Anies berbaur dengan warga saat berjalan dari area Pancoran Chinatown Point menuju gapura yang berjarak sekitar 300 meter. Iring-iringan tersebut juga dimeriahkan dengan atraksi barongsai.
Warga tumpah ruah berebut mendekati Anies untuk sekadar menyapa dan berswafoto bersama. Anies pun beberapa kali berhenti dan meladeni permintaan warga. Akibatnya iring-iringan sempat tersendat.
Saat tiba di depan gapura, Anies dan jajaran disuguhkan atraksi barongsai. Di akhir atraksi anies memberikan angpao dan memeluk barongsai tersebut.
Setelah itu, baru Anies melakukan peresmian gapura secara simbolis dengan membuka plakat yang ditutupi tirai merah. Sesaat setelah Anies meresmikan gapura tersebut, lampu gapura langsung menyala.
“Gapura ini menjadi penanda sebuah kawasan bersejarah yang telah menjadi tempat warga Jakarta berkumpul dan berinteraksi sejak begitu lama. Di sini budaya dan identitas Chinatown bertumbuh dan ikut mewarnai keragaman Jakarta,” kata Anies diiringi dengan tepuk tangan warga.
Dari pantauan kumparan di lokasi, gapura yang baru saja diresmikan ini memang memiliki keunikan tersendiri. Jika umumnya gapura Chinatown memiliki warna dominan merah dan kuning, warna gapura Chinatown Jakarta ini didominasi warna abu-abu yang menyerupai warna beton. Rupanya memang ada pesan tersendiri di balik pemilihan warna itu.
“Jadi nanti ini menjadi keunikan dibandingkan tempat-tempat lain di seluruh dunia. Biasanya gapura Chinatown itu berwarna merah, kuning, di tempat ini berwarna beton. Sekaligus mengirimkan pesan, kalau lihat ada gapura warna beton langsung tahu, this is Jakarta,” jelas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Gapura ini memiliki bahan dasar batu yang diukir dengan ornamen yang sarat akan simbol-simbol budaya Tionghoa. Terlihat simbol naga meliuk di kedua tiangnya. Naga sendiri bagi budaya Tionghoa dipercaya sebagai simbol kemakmuran.
“Motifnya ada motif naga, ada motif awan, yang kira-kira melambangkan kemakmuran dan perlindungan dari yang maha kuasa,” tutur Anies.