Putin Kembali Bombardir Ukraina, Eko Widodo: Ini Sama Saja Hina Misi Perdamaian Jokowi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH –Pegiat media sosial Eko Widodo menyindir Buzzer yang kerap memuji Presiden Joko Widodo terkait kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia.

ADVERTISEMENTS
ad39

Menurut dia, saat ini Presiden Rusia Vladimir Putin kembali memborbardir Ukraina. Bahkan eskalasi perang semakin parah.

ADVERTISEMENTS

Eko Menganggap hal itu sama saja menghina misi perdamaian Jokowi.

ADVERTISEMENTS

“Putin bombardir Ukraina & eskalasi perang makin parah, itu sama saja penghinaan atas misi perdamaian Jokowi,” ujar Eko Widodo melalui akun Twitternya pada Jumat (1/7/2022).

ADVERTISEMENTS

Sebelumnya, Belum genap seminggu lawatan Presiden Jokowi ke dua negara yang sedang berkonflik yakni Rusia dan Ukraina, guna mendamaikan. Serangan tentara Rusia kembali dilancarkan ke kota-kota di Ukraina.

ADVERTISEMENTS

Terbaru, Rudal Rusia menghantam sebuah gedung apartemen dan dua kamp liburan di dekat pelabuhan Odesa di Laut Hitam Ukraina pada Jumat pagi, menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai puluhan lainnya, kata pihak berwenang Ukraina.

ADVERTISEMENTS

Satu rudal menghantam gedung di desa Serhiivka di distrik Bilhorod-Dnistrovskyi sekitar pukul 01:00 waktu setempat (05.00 WIB Jumat), menewaskan 16 orang, pejabat darurat wilayah Odesa Ihor Budalenko mengatakan kepada televisi lokal.

Pejabat itu menambahkan bahwa 41 orang telah diselamatkan.

Budalenko mengatakan pekerjaan penyelamatan masih berlangsung untuk menemukan orang-orang yang masih terjebak di gedung tempat 152 orang tinggal.

Serhiy Bratchuk, juru bicara pemerintah daerah Odesa, mengatakan rudal juga menghantam dua kamp liburan di dekatnya.

Gubernur wilayah Odesa Maksym Marchenko menyebutkan total korban tewas 18 dan 31 dirawat di rumah sakit dalam sebuah unggahan di Telegram. Dia mengatakan Rusia telah menggunakan rudal Kh-22 era Soviet, yang semuanya datang dari arah Laut Hitam.

Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi rincian insiden tersebut.

Exit mobile version