BANDA ACEH -Lawatan Presiden Joko Widodo ke dua negara yang sedang berseteru, yakni Rusia dan Ukraina dianggap sebagai sensasi belaka.
Hal tersebut disampaikan doktor jebolan American Global University Jerry Massie kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/7).
“Saya pikir Jokowi seharusnya lebih baik datang ke Papua ketimbang mencari sensasi politik internasional ke Rusia dan Ukraina,” ujar Jerry.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini berpikiran, langkah Jokowi berangkat ke Ukraina dan Rusia setelah pertemuan anggota negara G7 adalah seremonial yang tak bermakna.
“Saya kira tak ada manfaat Jokowi ke Ukraina dan Rusia. Awalnya ingin jadi pahlawan perdamaian tapi buntutnya Rusia memborbardir Ukraina,” tuturnya.
Kejadian boombardir Rusia ke Ukraina setelah kunjungan Jokowi, dianggap Jerry, menjadi gambaran tentang sosok kepala pemerintahan yang tak mengerti geo politik dan faktor konflik Rusia-Ukraina.
“Tragis melihat pemberitaan di daily mirror, Guardian, ABC, CBS, BBC, New York Times, DW, Washington Post sampai Reuters tak satu pun meliput. Hanya media kita yang hebohnya minta ampun,” tuturnya.
“Ini kali kedua secara bersamaan Jokowi berkunjung ke luar negeri tapi hasilnya nihil,” demikian Jerry.