ACEH

Ombudsman Aceh Sebut RSUD Langsa Belum Bayar Insentif Nakes

image_pdfimage_print

BANDA ACEH | – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Aceh, Abyadi Siregar menyampaikan bahwa RSUD Langsa hingga saat ini belum membayar insentif Covid-19 bagi tenaga kesehatan (Nakes) di rumah sakit setempat.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal tersebut terungkap setelah para tenaga medis Covid-19 RSUD Langsa membuat laporan ke Ombudsman RI Perwakilan Aceh. Laporan itu terkait dugaan maladministrasi penundaan berlarut atas pembayaran uang insentif para tenaga medis.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Laporan para tenaga medis Covid-19 itu kita terima sekitar sebulan lalu. Bahkan, Ombudsman RI sudah menindaklanjuti penanganan laporan itu dengan menyurati RSUD Langsa untuk meminta penjelasan atau klarifikasi,” kata Abyadi Siregar dalam keterangannya, Kamis (30/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Menurut Abyadi, Ombudsman sudah mengirim surat permintaan penjelasan atau klarifikasi kepada Direktur RSUD Langsa dengan Nomor: 0008//SRT/0020/BNA-NB/VI/2022 tanggal 13 Juni 2022.

Berita Lainnya:
Pj Gubernur Safrizal Apresiasi 65 Perusahaan Peraih Anugerah K3
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Dalam surat itu, Abyadi meminta agar Direktur RSUD Langsa menjelaskan apa penyebab sehingga belum membayar hak-hak para tenaga medis itu. Bahkan, sudah hampir dua tahun wabah Covid-19 melanda.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Dan saat ini wabah Covid-19 hampir berakhir, tetapi RSUD Langsa belum membayarkannya. Ini sangat keterlaluan,” ujar Abyadi Siregar.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Abyadi menegaskan, RSUD Langsa harus bertanggungjawab untuk menjelaskan apa penyebab sehingga insentif tenaga medis Covid-19 itu belum dibayarkan sampai saat ini.

Padahal, terang dia, para tenaga medis itu sudah berulangkali mempertanyakan masalah itu kepada manajemen RSUD Langsa. Tetapi, pihak RSUD selalu meminta para tenaga medis itu bersabar.

Berita Lainnya:
Politeknik Indonesia Venezuela Yudisium 91 Lulusan

Abyadi mengatakan, entah sampai kapan para tenaga medis itu disuruh bersabar. Anehnya, pihak RSUD Langsa mengatakan, pembayaran uang insentif itu tergantung Dinas Kesehatan (Dinkes) Langsa.

“Saya kira, wali kota Langsa terutama Dinkes dan RSUD Langsa, harus mempertanggungjawabkan kasus ini. Jangan mereka menganggap masalah ini sudah selesai. Mereka harus bisa jelaskan. Apakah uangnya sudah dikirimkan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)? Kalau sudah dikirimkan, kemana dipergunakan? Kenapa belum dibayar?,” ungkapnya.

Abyadi meminta, agar aparat hukum juga menindaklanjuti masalah ini. Jika ada potensi korupsi, maka harus diproses.

“Kasihan para tenaga medis itu, berjuang dengan maut, tetapi uangnya yang menjadi hak mereka tidak dibayarkan. Keterlaluan. Apa mereka tidak punya hati? Siapapun itu pelakunya?,” tutupnya. []


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya