NASIONAL
NASIONAL

Dianggap Gagal Pimpin Negara, Rumah Presiden Sri Lanka Digeruduk Massa

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Ribuan pengunjuk rasa menerobos masuk ke kediaman Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa pada Sabtu (9/7) di Kolombo.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menurut laporan dari media lokal, Presiden tersebut meninggalkan rumahnya setelah diamuk massa.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Peristiwa ini disebabkan akibat masyarakat Sri Lanka menanggap Rajapaksa gagal dalam memimpin negara dan memintanya untuk segera mengundurkan diri dari jabatannya.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Lanka Daily Mirror melansir, beberapa kali aparat keamanan menembakan gas air mata yang ditujukan untuk mengusir para pengunjuk rasa.

Berita Lainnya:
Rano Karno Tersudut saat Debat Kedua Pilkada, Ridwan Kamil: Jadi Pemimpin tak Perlu Cari-cari Alasan
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Ketegangan ini sudah terjadi selama beberapa minggu. Konfrontasi terjadi antara individu, anggota kepolisian dan angkatan bersenjata karena masyarakat yang mulai putus asa untuk mengantri bahan bakar selama berjam-jam bahkan berhari-hari.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Kekurangan pasokan minyak memaksa sekolah dan kantor ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Untuk menghindari situasi yang chaos ini, polisi akan memberlakukan jam malam mulai pukul 21.00 waktu setempat, dan menyarankan untuk pengguna jalan agar menggunakan rute alternatif lain.

Berita Lainnya:
Anggota DPRD Bogor Diduga Selingkuh Selama 14 Tahun, Diam-diam Punya 4 Anak

Diketahui, Sri Lanka sudah lama menderita krisis ekonomi, kondisi ini semakin diperparah sejak gelombang Covid-19 terus muncul.

Berkurangnya produksi pertanian dalam negeri, kurangnya cadangan devisa, melonjaknya biaya bahan bakar dan penyusutan nilai mata uang lokal telah memicu krisis tersebut.  

Krisis ekonomi ini akan mendorong banyaknya keluarga yang akan masuk ke dalam jurang kemiskinan dan kelaparan.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya