BANDA ACEH – Viral di media sosial sebuah video berisi kutipan pernyataan Ahyudin, mantan pengurus ACT yang menegaskan bahwa sebagai ustadz dirinya tidak mungkin melakukan korupsi dana umat di lembaga filantropi itu.
Video itu diunggah pengguna twitter Katrinrienks, seperti dilihat pada Minggu 10 Juli 2022. Dilihat dari video itu, tampak terlihat kolase vide dan foto tangkapan layar narasi soal gaji besar petinggi lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Dalam tayangan itu, tampak pendiri ACT Ahyudin mengatakan sebagai ustadz ia tak melakukan korupsi. Menurutnya, ia hanya mengambil apa yang menjadi haknya.
“Kalau saya korupsi, yah silahkan aja. Saya gini-gini ustadz. Saya hanya mengambil apa yang menjadi hak saya,” ujar Ahyudin.
Dalam narasi cuitan itu juga tertulis sebagian besar petinggi ACT yang merupakan pendiri yayasan kemanusiaan itu mendapat gaji ratusan juta.
Tak hanya mendapat gaji ratusan juta, menurut isi narasi itu juga disebutkan para petinggi ACT itu juga mendapat fasilitas dan uang saku saat mereka berkunjung ke sejumlah wilayah.
“Gaji Besar Petinggi ACT. Para petinggi Aksi Cepat Tanggap sebagian besar adalah pendiri yayasan mendapat gaji ratusan juta rupiah per bulan. Belum termasuk fasilitas dan uang saku saat kunjungan,” demikian narasi tertulis dalam video itu.
Ahyudin pun menegaskan bahwa ia mendirikan lembaga ACT dengan uang triliunan rupiah dan dana itu bukan berasal dari zakat.
“Anda bayangkan seorang saya yang melahirkan lembaga ini, triliun lembaga ini, dan itu bukan dana zakat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ahyudin selaku pendiri ACT juga blak-blakan menyebut bahwa lembaga itu hidup dari dana project program kemanusiaan. “Dana program. Tidak ada project program, tidak ada dana. Semua project program,” ujarnya.