TAKENGON | – Sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah kabupaten Aceh Tengah, Dinas Pertanian setempat memperketat pemeriksaan ternak yang masuk dari daerah lain.
Pemeriksaan ketat ini dilakukan dengan cara mendirikan ceck point pemeriksaan hewan di beberapa titik perbatasan kabupaten, diantaranya di Polsek Celala yang merupakan pintu masuk kabupaten Aceh Tengah dari arah Nagan Raya dan wilayah barat Aceh.
Titik pemeriksaan (check point) kesehatan hewan ini semakin diintensifkan sejak beberapa waktu yang lalu, bekerjasama dengan jajaran kepolisian dan instansi terkait lainnya, menyusul mulai menyebarnya PMK di berbagai daerah.
Seperti diketahui bahwa wilayah kecamatan Celala berbatasan langsung dengan kabupaten Nagan Raya dan menjadi pintu masuk bagi ternak yang berasal dari wilayah barat Aceh seperti Nagan Raya, Aceh Barat dan Aceh Barat Daya.
Seperti dikatakan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah, Nasrun Liwanza, sebenarnya pemeriksaan ternak yang masuk dari luar daerah ini sudah lama diberlakukan, namun semakin diperketat sejak merebaknya wabah PMK.
Pemeriksaan ternak yang masuk dari luar daerah sebenarnya sudah kita lakukan sejak lama di pos kesehatan hewan (pos keswan) yang tersebar di beberapa lokasi, tapi kemudian semakin kita perketat sejak ada kasus PMK ini.
“Kita tidak ingin daerah kita menjadi wilayah penyebaran PMK, itulah sebabnya kita terus melakukan upaya pencegahan, diantaranya dengan memperketat pemeriksaan ternak yang masuk dari luar daerah” kata Nasrun, Senin (11/7/2022) disela-sela memantau pelaksanaan pemotongan hewan qurban.
Di setiap titik pemeriksaan, Nasrun menempatkan beberapa petugas kesehatan hewan yang bertugas non stop 24 jam secara bergantian dan di back up oleh petugas kepolisian dari Polsek setempat.
Kepada petugas, Nasrun sudah menginstruksikan agar bersikap tegas dan tidak mentolelir ternak yang ditengarai berpeyakit untuk masuk ke wilayah ini.
“Untuk pencegahan PMK ini tidak ada toleransi, ternak dari luar yang ditengarai berpenyakit, langsung kita tolak untuk masuk ke daerah ini” pungkasnya.
Sementara untuk mengantisipasi masuknya ternak dari arah utara dan timur Aceh, termasuk dari Sumatera Utara, pihaknya bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah yang juga sudah memberlakukan check point di wilayah perbatasan dengan kabupaten Bireuen dan Aceh Utara.[]