AMERIKAINTERNASIONAL

Elon Musk dan Donald Trump Makin Panas

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Elon Musk membalas ejekan Donald Trump soal dirinya yang disebut ‘omong kosong’ dan ‘busuk’ karena batal mengakuisisi Twitter.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menurutnya, Trump harus melupakan pencalonan dirinya sebagai Presiden Amerika Serikat pada 2024 dan sebaliknya, berlayar ke Matahari terbenam.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dalam serangkaian tweet kepada 100 juta pengikutnya, orang terkaya di dunia itu mengatakan saat ini usia Donald Trump mencapai 76 tahun dan akan berusia 82 tahun pada akhir masa jabatan kedua.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Itu terlalu tua untuk menjadi kepala eksekutif apapun, apalagi Amerika Serikat. Akan terlalu banyak drama ketika Trump menjabat,” celotehnya yang dikutip dari situs The Star, Selasa, 12 Juli 2022.

Berita Lainnya:
Surat Naim Qassem kepada Para Pejuang Hizbullah: Kalian Kebanggaan yang Mengguncang Fondasi Zionisme
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Ini menandai pertama kalinya Elon Musk mengatakan Trump harus menghentikan kampanye. Dalam sebuah wawancara di bulan lalu, Musk ragu-ragu mengatakan tentang siapa yang harus didukung.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Dia menambahkan bahwa Gubernur Florida Ron DeSantis yang mencalonkan diri untuk pemilihan ulang telah menunjukkan kekuatan dalam jajak pendapat awal di antara calon Partai Republik 2024. Dia disebut akan menang dengan mudah melawan Presiden AS Joe Biden.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Tweet Elon Musk muncul sebagai tanggapan atas kritik yang diarahkan kepadanya oleh Donald Trump pada rapat umum di Alaska pada Sabtu pekan kemarin.

Berita Lainnya:
Vladimir Putin Ngamuk, Rusia Bom Pencakar Langit Uni Soviet di Ukraina

“Dia membuat dirinya sendiri berantakan. Itu hanya omong kosong, dia tidak akan membeli (Twitter). Dia punya kontrak yang cukup busuk. Saya melihat kontraknya, bukan kontrak yang bagus,” lanjut mantan Presiden AS ke-45 itu.

Donald Trump hampir secara bersamaan dilarang ada di Twitter, Facebook, YouTube, dan platform media sosial lainnya saat masih menjabat. Hal tersebut diduga karena kekhawatiran tweet-nya tentang dugaan penipuan pemilih dalam Pemilu 2020.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya