Pangakuan Bupati Merauke “Sogok” DPR, Pigai Minta Jokowi Batalkan Pemekaran Provinsi Papua

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Aktivis kemanusiaan Natalius Pigai meminta agar Presiden Joko Widodo tidak menandatangani RUU pemekaran tiga Provinsi di Papua. Pasalnya adanya pengakuan dari Bupati Merauke Romanus Mbaraka yang mengaku melakukan lobi-lobi ke DPR RI.

ADVERTISEMENTS
ad40

Dalam video berdurasi 2.29 menit yang viral itu, Romanus, bahkan menyebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit hingga akhirnya Provinsi Papua Selatan bakal segera disahkan.

ADVERTISEMENTS

“Saya minta Presiden RI tidak boleh menandatangi RUU Pemekaran Papua. Karena Bupati bayar uang ke anggota DPR RI untuk Pasal Pemekaran saat revisi UU Otsus Papua,” kata Pigai yang juga mengunggah video Romanus itu, Kamis (14/7).

ADVERTISEMENTS

“Ini kriminal Konstitusi!” tanda Pigai menekankan.

Dalam video itu, Romanus yang terlihat tengah berpidato membeberkan bagaimana upayanya selama ini memperjuangan pemekaran Provinsi Papua Selatan.

“Saya dekati semua yang ada di DPR. Bayarannya mahal, nanti saya sebut KPK tangkap saya nanti. Bayarannya mahal. Saya harus mengubah pasal. Saya harus bisa meyakinan untuk provinsi ke pemerintah pusat. Tidak hanya persetujuan DPRD dan bahkan gubernur. Itu dasarnya. Saya bermain di situ. Akhirnya pasal itu diubah, saat UU Otsus diubah. Di situ ditambah, diusulan provinsi baru di Papua,” kata Romanus dalam videonya yang beredar itu.

Exit mobile version