NASIONAL
NASIONAL

Kapabilitas Pemerintah Cegah Krisis Diragukan, Didik J Rachbini: Menkeunya Saja Sudah Jadi Politisi!

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Ancaman nyata krisis global yang sudah dirasakan sejumlah negara hingga membuat pemerintahannya oleng tak menutup kemungkinan dialami Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Begitu konklusi dari analisis Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J Rachbini, dalam diskusi bertajuk “Ketahanan Indonesia di Tengah Ancaman Krisis” yang disiarkan kanal Youtube Forum Insan Cita.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dijelaskan Didik, kemampuan pemerintah dalam menangani krisis bisa diukur dari penanganan krisis multidimensi akibat Covid-19 yang terjadi selama dua tahun belakangan.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Pemerintah tidak bisa lari dari dampak krisis Covid, krisis multidimensi yaitu kesehatan dan ekonomi. Ini kebijakan yang tidak karuan,” ujar Didik dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Senin (18/7).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA
Berita Lainnya:
Terungkap Dugaan Pemerasan Rp 2 Juta Guru Honorer Supriyani Diambil Langsung Kapolsek Baito di Rumah Kepala Desa

Berkaca dari penanganan yang dilakukan pemerintah dari ancaman krisis multidimensi akibat Covid-19, Didik tidak begitu yakin kejadian politik yang menimpa Sri Lanka hingga krisis ekonomi di Amerika Serikat sekarang ini bisa menimpa Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Itu (dari pengalaman penanganan krisis multidimensi Covid-19) artinya pemerintah tidak punya kapabilitas yang baik dalam merespon krisis,” imbuhnya menegaskan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Karena itu, Ketua Dewan Pegurus Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) ini melihat adanya keterkaitan antara kemampuan menghalau ancaman krisis dengan pola kerja dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintahan.

“Kapasitas kebijakan bisa menjadi bagian dari masalah ekonomi. Kapasitas kebijakan pemerintah yang tidak teknokratis, tidak prima seperti mesin yang kalau kinerjanya boros, jelek, maka kinerjanya jelek juga,” papar Didik mengilustrasikan pemerintahan saat ini.

Berita Lainnya:
Idrus Marham Ingatkan Semua Pihak Tak Lagi Persoalkan Kepemimpinan Bahlil sebagai Ketum Golkar

Untuk memperoleh kebijakan yang andal dalam menghalau hingga mengatasi krisis yang ada, pendiri Institute for Development of Economics and Finance (Indef) ini memandang perlu adanya kemampuan teknokratis dari tim kabinet yang bekerja di pemerintahan.

Akan tetapi sayangnya, Didik melihat ada menteri yang justru mengaburkan usaha tim kerja dalam menghalau krisis ekonomi yang tengah mengancam banyak negara sekarang ini.

“Menkeu (Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati), sekarang sudah jadi politisi, tidak jadi teknokrat lagi. Jadi semakin memperlemah kapasitas kebijakan tim dalam kepemimpinan ekonomi itu,” demikian Didik. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya