EROPAINTERNASIONALNASIONAL

Kuburan Yosua Diminta Dibongkar

image_pdfimage_print

OLEH: DJONO W OESMAN

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah menonaktifkan jabatan Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo. Sebaliknya, kuasa hukum keluarga korban Yosua, Komaruddin Simanjuntak, minta autopsi ulang. Kasus bergulir.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Kapolri Jenderal Listyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Senin 18 Juli 2022. Bunyi lengkapnya, demikian:

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Jadi sore hari ini, saya akan menyampaikan kebijakan terkait dengan perkembangan penanganan kasus tembak menembak anggota Polri di Asrama Duren Tiga, Jakarta.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Kita melihat ada spekulasi-spekulasi berita yang muncul, yang kemudian tentunya ini akan berdampak terhadap proses penyidikan yang sedang kita lakukan.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Oleh karena itu, malam hari ini kita putuskan untuk Irjen Pol Ferdy Sambo sementara jabatannya dinonaktifkan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Dan kemudian jabatan tersebut saya serahkan kepada Pak Wakapolri, sehingga dengan demikian untuk selanjutnya tugas tanggung jawab terkait dengan Divisi Propam akan dikendalikan oleh Bapak Wakapolri, Komjen Gatot Eddy Pramono.

Dan ini tentunya juga untuk menjaga agar apa yang telah kita lakukan selama ini, terkait dengan masalah komitmen untuk menjaga objektifitas transparansi dan akuntabel ini, betul-betul bisa kita jaga agar rangkaian dari proses penyidikan yang saat ini sedang dilaksanakan betul-betul bisa berjalan dengan baik, dan membuat terang peristiwa yang terjadi.

Sekali lagi terima kasih rekan-rekan semua, dan tentunya semua tahapan saat ini sedang berjalan proses pemeriksaan saksi sedang berjalan, pengumpulan alat bukti juga berjalan, dan tentunya kita akan mengumpulkan selain saksi juga bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan secara scientific.

Berita Lainnya:
Soal Kasus Judi Online, Istana Tak Halangi Budi Arie Diperiksa, Menko Polkam: Tak Ada Toleransi

Sebagaimana komitmen kami untuk memproses seluruh peristiwa yang ada ini dengan pertanggungjawaban secara scientific crime investigation.

Kapolri juga membuka tanya-jawab dengan wartawan.

Tanya: Update perkembangan timsus satu pekan, temuan apa? Ada perbedaan temuan timsus dengan Polres Jaksel?

Jawab: Saya kira semuanya sedang berjalan dan tentunya tim yang ada ini tentunya akan menggabungkan antara polres polda dan Bareskrim jadi satu rangkaian peristiwa, yang kemudian bisa dijelaskan secara transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.

Tanya: Atas rekomendasi siapa nonaktif Irjen Sambo ini? Timsus atau langsung Kapolri?

Jawab: Jadi, tadi saya sudah sampaikan bahwa mencermati perkembangan yang ada dan juga spekulasi-spekulasi yang berkembang dan tentunya akan berdampak terhadap proses yang sedang kita laksanakan.

Jadi, saya putuskan bahwa mulai malam ini jabatan Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam saat ini kita nonaktifkan, kemudian jabatan saya serahkan ke Pak Wakapolri untuk melanjutkan tugas dan tanggung jawab.

Sebaliknya, pihak keluarga korban tewas, Brigadir Nofriansah Yosua Hutabarat, diwakili kuasa hukum Komaruddin Simanjuntak, menuntut autopsi ulang terhadap jenazah Yosua.

Tuntutan ini, sebab pihak keluarga Yosua tidak percaya terhadap autopsi jenazah Yosua yang sudah dilakukan di RS Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur.

Berita Lainnya:
Polisi Gerebek Rumah Mewah di Jakbar, Markas Penjualan Rekening Judi Online di Kamboja

Komaruddin Simanjuntak sudah melapor ke Mabes Polri. Melaporkan Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo (yang malam harinya dinyatakan nonaktif oleh Kapolri).

Komaruddin kepada pers di Jakarta, Senin (18/7) mengatakan:

“Kami dapat dari media bahwa jenazah klien kami sudah diautopsi. Tetapi apakah autopsinya benar atau tidak? Karena ada dugaan, itu di bawah kontrol atau pengaruh. Kita tidak tahu kebenarannya.”

Dasar tuntutan autopsi ulang, dijelaskan Komaruddin, begini:

Sebelum jenazah Yosua dimakamkan, pihak keluarga sudah memeriksa kondisi jenazah. “Sudah kami foto. Kami videokan. Semua file lengkap, ada pada kami,” kata Komaruddin.

Di jenazah, selain ada luka tembak, juga sejumlah luka. Diduga akibat sayatan benda tajam. Juga luka memar, diduga akibat pukulan benda tumpul.

1) Luka akibat pengerusakan di bawah mata. 2) Ada dua jahitan di hidung. 3) Luka sayat benda tajam di leher. 4) Luka sayat di bahu kanan. 5) Luka memar di perut kanan dan kiri. 6) Pengerusakan jari tangan dan kaki.

Sedangkan, kondisi jenazah Yosua sudah dijelaskan pada keterangan resmi Polri, disampaikan kepada pers oleh  Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan. Juga Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya