BANDA ACEH – PT Pertamina menyalurkan 4.800 tabung elpiji baru di empat SPPBE di Aceh. Jumlah itu masih jauh dari permintaan Hiswana Migas Aceh yang meminta disediakan 50 ribu tabung baru.
Sales Area Manager PT Pertamina Aceh, Sony Indro Prabowo, mengatakan, tabung baru yang disalurkan itu untuk menutupi operasional penjualan elpiji di Aceh. Pihaknya juga akan mengirimkan tabung baru ke empat SPBE setiap bulannya.
“Bulan ini kita serahkan 4.800 tabung. Bulan depan belum tahu jumlahnya yang pasti nanti kita bagi rata ke semua SPPBE,” kata Sony, Jumat (22/7/2022).
Dia mengatakan, jumlah tabung yang rusak di SPPBE sekitar 50 ribu tabung. Dari jumlah itu, masih ada tabung yang dapat dipakai setelah diperbaiki.
“Jadi belum tentu 50 ribu jga yang dibutuhkan untuk diedarkan di pasaran,” terangnya.
Sony mengakui banyak tabung elpiji tertumpuk di tempat perbaikan. Menurutnya, penyaluran tabung baru dilakukan agar penjualan elpiji ke masyarakat tidak terganggu.
“Salah satu mitigasinya kita nambah tabung jangan sampai terganggu operasional untuk peredaean mininum. Suplai masyarakat terpenuhi. Masalah tumpukan di SPPBE ini kita selesaikan karena ini kaitannya dgn pihak lain,” ujarnya.
Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin mengatakan, jumlah tabung baru yang diserahkan Pertamina belum sebanding dengan jumlah tabung yang rusak di Aceh.
Nahrawi menjelaskan, jumlah tabung bsru yang dibutuhkan saat ini sebanyak 50 ribu tabung. Tapi yang baru diterima untuk tahun ini hanya 4.800 tabung.
“Masih banyak yang harus diganti, karena jumlah tabung akan terus berkurang karena rusak, kondisi ini akan menghambat distribusi gas untuk warga di Aceh,” kata Nahrawi.
Dia berharap Pertamina dapat mensupport tabung baru di tahun 2022 sesuai dengan permintaan Hiswana Migas. Tujuannya agar jumlah tabung yang beredar di pasaran tercukupi.
“50 ribu tabung yang rusak tapi 4.800 tabung yang diganti, ini belum sebanding, kita berharap ada penambahan tiap bulan sehingga kecukupan distribusi gas tidak terhambat,” ujar Nahrawi.[]