BANDA ACEH – Nikita Mirzani dijemput paksa oleh satgas Polresta Serang Kota di Senayan City pada Kamis (21/7) siang. Artis seksi kontroversi itu digeruduk polisi saat sedang ngemal bersama anaknya. Melihat ibundanya dibawa ke kantor polisi, Arkarna yang masih berusia 3 tahun pun menangis histeris.
Mengetahui kejadian tersebut, sahabat Nikita Mirzani, Fitri Salhuteru bersama pemgacara Sunan Kalijaga menyambangi Polresta Serang Kota. Fitri dan Sunan menyayangkan sikap petugas yang membawa paksa Nikita di tempat umum apalagi hingva membuat anaknya trauma.
“Kita sebagai sesama penegak hukum bukan menghalangi kewenangan dari pihak kepolisian, namun jujur kami sangat menyayangkan karena peristiwa ini tak perlu terjadi di depan publik, terutama anak kecil, mengingat Nikita bukan seorang teroris atau gembong narkoba. Sehingga diperlukan seperti itu,” kata Sunan Kalijaga saat ditemui di Polresta Serang Kota, Kamis (21/7) malam.
Meski demikian, Sunan Kalijaga menghargai cara kerja petugas Polresta Serang Kota. Sebagai warga negara yang taat hukum, Sunan dan Fitri Salhuteru menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian yang menyebut penangkapan sudah sesuai prosedur.
“Namun saya balikkan itu memang kebijakan polisi. Kami hanya menyayangkan itu bukan kasus berat seperti teroris atau narkoba,” tutur Sunan Kalijaga.
Nikita Mirzani dijemput paksa pukul 14.50 WIB di kawasan Senayan, Jakarta Selatan. Sang artis tiba di Polres Serang Kota dua jam kemudian.
Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga sebelumnya mengatakan petugas yang melakukan penangkapan melakukan tugas dengan cara humanis.
“Penangkapan itu dilakukan secara persuasif, tidak ada kekerasan. Penyidik yang bertugas mengedepankan humanis dan mengedepankan tugas polwan. Penyidik juga membawa surat tugas dan ada surat penangkapan,” jelas Shinto Silitonga.
Sumber: Tabloidbintang