EROPAINTERNASIONALNASIONAL

Duit dan Senjata Kurang, Sebab Tentara Bayaran Ukraina Banyak Tewas

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Sejumlah tentara bayaran Ukraina yang tergabung dalam “Legiun Internasional” menyuarakan ketakutannya untuk menghadapi perang melawan militer Rusia. Sederet fakta terbongkar, mulai dari kurangnya bayaran hingga pasokan senjata.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Kopral Damien Magrou, anggota Legiun Internasional yang berasal dari Belanda mengungkap kondisi yang dialaminya di medan perang. Dilansir VIVA Militer dari Russia Today, Magrou menyebut jika dalam beberapa bulan terakhir proses perekrutan tentara bayaran untuk Legiun Internasional terus menurun.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Magrou menyebut jika disinformasi yang disebar oleh militer Rusia jadi alasan utama berkurangnya proses perekrutan. Tak hanya itu, Magrou juga menyatakan bahwa ia dan rekan-rekannya kekurangan pasokan senjata dan kiriman uang yang merupakan haknya.

Berita Lainnya:
Dipimpin Jumhur, Ratusan Buruh Dukung Pram-Rano di Pilkada Jakarta
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Telah terjadi penurunan bertahap dalam jumlah kedatangan selama beberapa bulan terakhir. Perekrutan, reputasi dan penggalangan dana telah dipengaruhi secara negatif oleh disinformasi Rusia,” ujar Magrou.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Tak hanya Magrou, seorang tentara bayaran Ukraina asal Amerika Serikat (AS) juga mengeluhkan hal yang sama.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Tentara bayaran AS yang identitasnya dirahasiakan, bahkan mengeluhkan kepemimpinan komandan militer Ukraina, yang dianggap terlalu berpegang pada taktik yang sudah ketinggalan zaman.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Ia juga menyebut jika kelangsungan hidup sejumlah tentara bayaran hanya masalah keberuntungan. Sebab menurutnya, serangan udara militer Rusia yang dilancarkan secara acak membuat pasukan tentara bayaran kerap kocar-kacir.

Berita Lainnya:
Remaja Putri di Purworejo Diperkosa 13 Pria: Polisi Tes DNA Bayi

Sebanyak 100 hingga 200 tentara bayaran disebutnya tewas setiap harinya, akibat serangan udara militer Rusia. Dengan fakta-fakta itu, moral dan semangat tempur tentara bayaran Legiun Internasional terus merosot.

“Keacakan serangan yang tampaknya mengintensifkan perasaan di antara beberapa orang, bahwa kelangsungan hidup mungkin hanya karena keberuntungan,” kata tentara bayaran Amerika tersebut,

“Jumlah tentara yang memiliki moral rendah telah meningkat. Dan, sebagian dari itu karena cara yang dipilih Rusia untuk berperang. Kiev memperkirakan bahwa Ukraina telah menderita kerugian sebanyak 100 hingga 200 korban per hari, di titik-titik terburuk dalam konflik tersebut,” ujarnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya