Sisi Mengerikan Chris Evans di Film Aksi The Gray Man: Menjadi Penjahat Itu Menyenangkan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pensiun menjadi Captain America, sejak Avangers: End Game (2019), Chris Evans berusaha keluar dari “jubah” sang Captain America, mengeksplorasi dirinya lebih berani dalam peran-peran menantang. Yang lagi dibicarakan adalah karakter terbarunya sebagai Llyod Hansen tokoh sosiopat, jahat, bengis, yang tak segan-segan menyiksa orang di film Netflix terbaru The Gray Man.

ADVERTISEMENTS
ad39

Dalam film arahan sutradara Russo Bersaudara—yang menggarap Avengers:End Game dan beberapa MCU lainnya—Chris Evans bersanding dengan Ryan Gosling. Di mana Ryan Gosling memerankan tokoh protagonisnya, agen Sierra Six alias Courtney Gentry alias The Gray Man. Di sini kita akan melihat bagaimana Chris dan Ryan berhadapan-hadapan dengan pesona mereka masing-masing.

ADVERTISEMENTS

Chris Evans (Depositphotos)

ADVERTISEMENTS

Penggemar Chris Evans tentu saja sudah lama menananti-nantikan penampilan Chris yang berbeda ini, baik dari segi psikis, bahasa tubuh, maupun tampilan fisik. Dan kemarin, 22 Juli perdana tayang, ya, cukup tercengang! Chris Evans sangat bengis. Gimana perasaannya memerankan karakter dengan kepribadian menakutkan seperti itu?

ADVERTISEMENTS

“Berperan sebagai penjahat selalu sedikit lebih menyenangkan. Kau punya lebih banyak kebebasan, punya lebih banyak lelucon, tapi bekerja sama dengan Russo bersaudara membuatmu merasa diberi kepercayaan dan kebebasan,” ucap Evans.

ADVERTISEMENTS

Ini adalah film kedua Evans di mana ia melakoni peran antagonis. Sebelumnya, di film Knives Out, Evans juga melakoni peran jahat, hanya lebih secara psikis, tidak membunuh. Film The Gray Man juga merupakan kerja sama Evans dengan Russo bersaudara untuk kesekian kalinya.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Tabloidbintang

Exit mobile version