Bank Dunia Catat Ketimpangan di Indonesia Terbesar Ketiga, Shamsi Ali: Ada yang Bisa Klarifikasi?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH -Ketimpangan antara si kaya dan si miskin di Indonesia tercatat berada di urutan 3 besar di dunia berdasarkan laporan bank dunia atau world bank.

Laporan Bank Dunia ini diunggah dalam bentuk gambar oleh President of Nusantara Foundation Imam Shamsi Ali, melalui akun Twitternya, Selasa (26/7).

“Ada yang bisa klarifikasi? World Bank sarankan RI untuk serius akhiri ketimpangan untuk Indonesia,” ujar Shamsi.

Berdasarkan laporan Bank Dunia yang diperolehnya, Shamsi Ali melihat ketimpangan di Indonesia berada di angka 50,3 persen, berada di urutan ketiga di bawah Thailand (50,5 persen), dan Rusia (66,2 persen).

Ketimpangan Indonesia adalah terburuk nomor 3 di dunia dalam konsentrasi kekayaan pada segelintir orang. 1 persen Orang Kaya di RI menguasai 50.2 persen Kekayaan Nasional,” demikian Shamsi Ali memaparkan.

Berdasarkan penelusuran Kantor Berita Politik RMOL, melebarnya ketimpangan di Indonesia yang dilihat dari pendapat yang diperoleh masyarakat, ternyata telah terjadi sejak tahun 1980-an.

Setelah era orde baru, ketimpangan di Indonesia ternyata belum juga membaik.

Bahkan, hingga tahun 2021 kemarin pendapatan kelompok penduduk 50 persen terbawah hanya Rp 22,6 juta per tahun. Nilai itu jauh lebih rendah jika dibanding kelompok 10 persen teratas yang memiliki pendapatan hingga Rp 285,07 juta per tahun.

Di samping itu, kelompok penduduk 10 persen teratas tercatat menguasai 48 persen dari total pendapatan nasional. 

Exit mobile version