MEULABOH – Jelang Pemilihan Umum tahun 2024 mendatang, pihak Panitia Pengawasan Pemilihan Kabupaten Aceh Barat mulai mematangkan strategi dalam melaksanakan peran dan fungsinya sebagai lembaga pengawas.
Hal itu dibuktikan dengan diadakannya diskusi media working grup bersama wartawan media cetak, elektronik dan online di eva sky hotel Meulaboh, Selasa (26/07/22).
Ketua Panwaslih Aceh Barat, Romi Juliansyah, M.Si mengatakan, diskusi dengan para awak media itu bertujuan untuk mencari kerangka dalam proses pengawasan pemilihan yang lebih konfrehensif, sebab media sangat efektif dalam menjalankan peran itu, katanya.
Romi juga menyebut, terlebih pengawasan kampanye hitam di media sosial (medsos) harus lebih jeli. Untuk itu perlu kita buat diskusi dengan berbagai pihak termasuk dengan wartawan.
Dia melihat banyak konten media sosial yang dibuat seolah-olah mendukung pasangan calon tertentu, nah. Inilah yang disebut black campaign yang harus kita diskusi lebih lajut, ujar Romi.
Medindak lanjuti hal itu, Romi mengaku pihak Bawaslu juga akan bekerja sama dengan Cyber crime Polri dalam menindak pelaku black campaing di media sosial, karena kalau menyangkut dengan Medsos kita tidak bisa bergerak sendiri, harus ada kolerasi antar pihak.
Termasuk kerjasama dengan Media Massa, karena jangkauan media pers itu sangat luas, maka Panwaslih sangat butuh teman-teman wartawan untuk melakukan sosialisasi peraturan pemilu kepada masyarakat luas. Agar pelanggaran pemilu bisa diminimalisir sedini mungkin, ungkap Romi.
Lebih lanjut Romi menjelaskan, percakapan di medsos ada dua bentuk, yaitu geunine (asli) atau fabricated (buatan) jadi itu menurutnya harus bisa dibedakan, disinilah kita butuh pendapat para ahli, tuturnya.
Oleh sebab itu, pria kelahiran Meulaboh ini menghimbau semua pihak supaya dapat lebih jeli dalam melihat suatu konten medsos yang berisi tindakan politik secara individual, misalnya ada konten yang memprovokasi atau ‘menunggagi’ suatu obrolan di medsos, demikian Romi.[]
Editor : Biro Meulaboh.