Cegah Kampanye Hitam di Medsos, Panwaslih Aceh Barat: Harus Lebih Jeli
ACEH

Cegah Kampanye Hitam di Medsos, Panwaslih Aceh Barat: Harus Lebih Jeli

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

MEULABOH – Jelang Pemilihan Umum tahun 2024 mendatang, pihak Panitia Pengawasan Pemilihan Kabupaten Aceh Barat mulai mematangkan strategi dalam melaksanakan peran dan fungsinya sebagai lembaga pengawas.

ADVERTISMENTS

Hal itu dibuktikan dengan diadakannya diskusi media working grup bersama wartawan media cetak, elektronik dan online di eva sky hotel Meulaboh, Selasa (26/07/22).

Ketua Panwaslih Aceh Barat, Romi Juliansyah, M.Si mengatakan, diskusi dengan para awak media itu bertujuan untuk mencari kerangka dalam proses pengawasan pemilihan yang lebih konfrehensif, sebab media sangat efektif dalam menjalankan peran itu, katanya.

ADVERTISMENTS

Romi juga menyebut, terlebih pengawasan kampanye hitam di media sosial (medsos) harus lebih jeli. Untuk itu perlu kita buat diskusi dengan berbagai pihak termasuk dengan wartawan.

Berita Lainnya:
PUPR Perbaiki Ruas Jalan Komplek ADB 1

Dia melihat banyak konten media sosial yang dibuat seolah-olah mendukung pasangan calon tertentu, nah. Inilah yang disebut black campaign yang harus kita diskusi lebih lajut, ujar Romi.

ADVERTISMENTS

Medindak lanjuti hal itu, Romi mengaku pihak Bawaslu juga akan bekerja sama dengan Cyber crime Polri dalam menindak pelaku black campaing di media sosial, karena kalau menyangkut dengan Medsos kita tidak bisa bergerak sendiri, harus ada kolerasi antar pihak.

Termasuk kerjasama dengan Media Massa, karena jangkauan media pers itu sangat luas, maka Panwaslih sangat butuh teman-teman wartawan untuk melakukan sosialisasi peraturan pemilu kepada masyarakat luas. Agar pelanggaran pemilu bisa diminimalisir sedini mungkin, ungkap Romi.

Berita Lainnya:
Kodam IM Gelar Bazar Murah Serentak Se-Aceh

Lebih lanjut Romi menjelaskan, percakapan di medsos ada dua bentuk, yaitu geunine (asli) atau fabricated (buatan) jadi itu menurutnya harus bisa dibedakan, disinilah kita butuh pendapat para ahli, tuturnya.

Oleh sebab itu, pria kelahiran Meulaboh ini menghimbau semua pihak supaya dapat lebih jeli dalam melihat suatu konten medsos yang berisi tindakan politik secara individual, misalnya ada konten yang memprovokasi atau ‘menunggagi’ suatu obrolan di medsos, demikian Romi.[]

Editor : Biro Meulaboh.

 

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS