NASIONAL
NASIONAL

Diungkap Orang Dekatnya, Diam-diam dari Oposisi dan Kubu Pemerintah Mulai Dekati Habib Rizieq

image_pdfimage_print

BANDA ACEH- Setelah dinyatakan bebas bersyarat oleh Ditjen PAS Kemenkumham pada Rabu 20 Juli 2022 lalu, penceramah kondang Habib Rizieq Shihab (HRS) sudah mulai didekati oleh para elite dan tokoh politik.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Namun, upaya pendekatan para elite dan tokoh politik itu dilakukan secara diam-diam.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Banyak (yang mendekat ke HRS). Tadi kan dibilangnya ada apa enggak, banyak, banyak,” ujar Kuasa Hukum HRS Azis Yanuar saat menjadi narasumber dalam serial diskusi Kantor Berita Politik RMOL, Teras Politik (Terpol) Kang Kiflan bertajuk “Dinamika Politik Setelah HRS Bebas” pada Selasa siang (26/7).

Berita Lainnya:
Masih Ber-KTP Jabar, Warganet Ragu RK-Suswono Serius Urus Jakarta
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Meski demikian, Azis tidak menyebut siapa tokoh dan elite politik yang mencoba mendekat ke HRS.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Tapi kalau ditanya selanjutnya saya enggak mau jawab ya siapa siapa ya,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Saat disinggung lebih jauh mengenai latar belakang elite dan tokoh politik itu, Azis Yanuar mengatakan bahwa ada dari pihak oposisi atau non koalisi pemerintah, juga dari elite dan tokoh koalisi pemerintah yang mendekati kliennya itu.

Berita Lainnya:
Roy Suryo Tak Percaya Pengamanan Situs Judol Rp8,5 Juta per Bulan
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Dari selain oposisi ada enggak? Banyak. Dari yang berlawanan dengan pemerintah banyak,” ungkap orang dekat HRS ini.

Selain Azis Yanuar, turut hadir menjadi narasumber dalam serial diskusi mingguan yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL ini yakni Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno.

Sumber: RMOL


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya