LHOKSUKON – Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengolahan hasil kelautan dan perikanan di Lhoksukon, Selasa (26/7/2022).
Kegiatan ini terselenggara bekerjasama dengan Anggota Komisi IV DPR RI dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas serta kompetensi sumber daya manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan dalam mendukung Program peningkatan produksi hasil perikanan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Utara, melalui Kabid Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Teuku Johan Maulana mengatakan bahwa kerjasama ini sangat penting untuk memaksimalkan Bimtek pengolahan.
“Bimtek hari ini adalah pengolahan dalam membuka peluang bagi pelaku usaha hasil perikanan untuk meningkatkan konsumsi makan ikan dan meningkatkan nilai tambah pada produk pada pelaku pengolah binaan, ujarnya Selasa (26/7/2022) di Lhoksukon.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan yang diwakili oleh Erwin Trias Harotama mengatakan kerjasama KKP dengan DPR RI memberikan kesempatan langsung untuk meningkatkan kompetensi sebagai ahli perikanan.
“Pengembangan kapasitas dalam bentuk bimtek ini juga menjadi kontribusi Indonesia dalam mengembangkan dan menunjang perwujudan praktik perikanan berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI, TA. Khalid menyampaikan kepada masyarakat Aceh Utara untuk terus meningkatkan kewirausahaan pada sektor kelautan dan perikanan, karena menurutnya perairan di Provinsi Aceh sangat berpotensi untuk dikembangkan.
“Kami selaku mitra kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan RI akan selalu mengawal dan memberikan respon positif setiap program dan kegiatan yang diluncurkan di wilayah khususnya di Aceh Utara, karena setiap program dan kegiatan harus memberi manfaat kepada daerah sehingga nantinya dapat berdaya saing dan sejajar dengan daerah-daerah lain yang sudah maju demi kemaslahatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum,” terangnya.
Selain itu, Azhar Mahmud, dalam paparan materinya menyampaikan, masyarakat dan pelaku usaha Aceh Utara khususnya di sektor kelautan dan perikanan harus dapat mengubah paradigma dalam rangka menghadapi tantangan serta peluang pada era disrupsi sekarang ini.
“Paradigma baru harus terus kita bangun dalam rangka menghadapi transformasi akuakultur di era disruptif ini, era dimana perubahan fundamental yang sangat cepat dalam mengubah pola tatanan lama, melalui industrialisasi perikanan daya yang efisien, bermutu dan berkelanjutan,” kata Azhar.
Menurut dia, sejumlah strategi yang telah dilakukan KKP yang selaras dengan perubahan paradigma baru itu antara lain inovasi teknologi produksi untuk mendorong peningkatan produksi seperti pengolahan perikanan.
Lebih lanjut, Pemateri ke dua dalam acara itu disampaikan oleh penyuluh perikanan Aceh Utara, Mucliana terkait cara bagaimana mengelola bandeng presto dan dipraktekkan secara langsung cara membuatnya, kegiatan praktek tersebut dibantu oleh penyuluh perikanan dari Kabupaten Aceh Utara.