Rabu, 13/11/2024 - 02:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONALNASIONAL

Kata Jokowi ke Xi Jinping: China-RI Saudara Senasib Sepenanggungan

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa China dan Indonesia merupakan negara yang senasib dan sepenanggungan saat bertemu Presiden Xi Jinping di Beijing, Selasa (26/7) sore.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dalam pertemuan itu, Jokowi juga menekankan kepada Xi Jinping bahwa China merupakan mitra komprehensif strategis Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok [China] adalah saudara senasib dan sepenanggungan,” kata Jokowi saat bertemu Xi Jinping dalam video yang dirilis kanal YouTube Sekretariat Presiden.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Karena itu, kita (RI-China) harus mengisi kerja sama yang menguntungkan kedua untuk negara kita sekaligus untuk kawasan dan dunia,” ucap Jokowi lagi.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Di awal pertemuan, Xi Jinpingjuga menyambut baik kedatangan Jokowike China. Xi menekankan bahwa Jokowimerupakan pemimpin negara asing pertama yang diterima kedatangannya di China sejak Februari lalu, kala Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Saya gembira bisa bertemu lagi dengan Presiden Jokowisecara langsung. Yang Mulia (Presiden Jokowi) adalah kepala negara pertama yang diterima China sejak Olimpiade Muslim Dingin Beijing. Ini membuktikan kemesraan antara kedua belah pihak,” papar Xi.

Berita Lainnya:
Kejagung Tangkap Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Santri Nasional 2024 dari BPPA

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, yang turut hadir dalam pertemuan itu, mengatakan berbagai isu dan kesepakatan dibahas oleh Jokowi dan Xi dalam pertemuan itu.

Retno menekankan sebagai negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia menjadi tempat yang penting bagi China dan kawasan. Terlebih, saat ini Indonesia memegang Presidensi G20 dan tahun depan menjadi Ketua ASEAN.

Di bidang ekonomi, Jokowi dan Xi Jinping menyampaikan komitmen mereka untuk memperkuat kerja sama kedua negara.

Dalam pertemuan itu, Xi berkomitmen untuk meningkatkan impor produk pertanian Indonesia.

kedua pemimpin juga membahas mengenai pentingnya kerja sama konkret yang saling menguntungkan dalam konteks Global Development Initiative (GDI).

Selain itu, retno juga mengungkapkan bahwa Xi Jinping memuji misi damai Jokowi yang tela mengunjungi Ukraina dan Rusia pada Juni lalu.

“Kunjungan ini dinilai Presiden Xi menunjukkan tanggung jawab Indonesia sebagai negara besar,” kata Retno.

Berita Lainnya:
Sahbirin Noor Sudah Muncul ke Publik, Tak Ditangkap Penyidik, KPK Cuma Gertak Sambal?

Sebelum bertemu Xi, Jokowi juga bertemu Perdana Menteri Li Keqiang dan menyepakati sejumlah kerja sama.

Dalam pertemuan itu, Li menegaskan China berencana mengimpor 1 juta ton minyak sawit CPO dari Indonesia.

Dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan Premier Li dan Presiden Xi di Beijing hari ini, kedua negara jugamenyepakati beberapa kesepakatan lainnya yakni:

1. Pembaruan MoU Sinergi Poros Maritim Dunia dan Belt Road Initiative

2. MoU Kerja sama Pengembangan dan Penelitian Vaksin dan Genomika

3. MoU mengenai Pembangunan Hijau

4. Pengaturan Kerja sama Kelautan

5. Protokol mengenai ekspor nanas Indonesia

6. Pengaturan Kerja Sama Pertukaran Informasi dan Penegakan Pelanggaran Kepabeanan

7. Rencana Aksi Kerja Sama Pengembangan Kapasitas Keamanan Siber dan Teknologi.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Presiden Xi Jinping yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI Beijing Djauhari Oratmangun.


Reaksi & Komentar

وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا ۚ قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِ ۚ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۖ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَن يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ البقرة [247] Listen
And their prophet said to them, "Indeed, Allah has sent to you Saul as a king." They said, "How can he have kingship over us while we are more worthy of kingship than him and he has not been given any measure of wealth?" He said, "Indeed, Allah has chosen him over you and has increased him abundantly in knowledge and stature. And Allah gives His sovereignty to whom He wills. And Allah is all-Encompassing [in favor] and Knowing." Al-Baqarah ( The Cow ) [247] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi