NASIONAL
NASIONAL

Kerusakan akibat Gempa Filipina Utara Magnitudo 7

BANDA ACEH – Gempa bumi kuat mengguncang Filipina utara pada Rabu (27/7/2022). Sejauh ini, menurut AP, gempa Filipina tersebut melukai setidaknya satu orang, merusak bangunan, dan mengakibatkan banyak orang di ibu kota untuk berlari keluar. 

Gempa Filipina dengan magnitudo 7 itu berpusat di sekitar provinsi Abra di daerah pegunungan, kata Renato Solidum, kepala Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina.

“Tanah bergetar seperti saya berada di ayunan dan lampu tiba-tiba padam. Kami bergegas keluar dari kantor, dan saya mendengar teriakan dan beberapa rekan saya menangis,” kata Michael Brillantes, petugas keamanan kota Abra, Lagangilang, yang berada di dekat pusat gempa. 

“Itu adalah gempa paling kuat yang pernah saya rasakan dan saya pikir tanah akan terbuka,” kata Brillantes kepada AP melalui ponsel. Setidaknya satu warga lansia menderita luka di kakinya dan dirawat di sebuah klinik, kata Brillantes. 

Dia menambahkan, bahwa ada banyak rumah dan bangunan telah retak dinding, termasuk beberapa yang runtuh. Pihak berwenang sedang memeriksa apakah kerusakan atau tanah longsor telah terjadi di desa-desa pegunungan di pinggiran utara Abra, sebuah provinsi pertanian. 

Sementara di Twitter, warga Filipina mengabadikan peristiwa bencana itu. Mereka lalu mengunggahnya ke media sosial. “Ya Tuhan, aku menyaksikan gempa bumi. Menara Bantay kini rusak,” cuit Maria. 

Kekuatan gempa diturunkan dari magnitudo awal 7,3 setelah analisis lebih lanjut. Gempa itu dipicu oleh pergerakan di patahan lokal pada kedalaman 25 kilometer (15 mil), kata lembaga itu, seraya menambahkan pihaknya memperkirakan kerusakan dan lebih banyak gempa susulan. Survei Geologi AS mengukur kekuatan gempa pada 7,0 dan kedalaman pada 10 kilometer (6 mil). 

Gempa dangkal cenderung menyebabkan lebih banyak kerusakan. Filipina terletak di sepanjang “Ring of Fire” atau Cincin Api Pasifik, sebuah busur patahan di sekitar Samudra Pasifik tempat sebagian besar gempa bumi dunia terjadi.

 Negara itu juga dihantam oleh sekitar 20 topan dan badai tropis setiap tahun, menjadikannya salah satu negara paling rawan bencana di dunia. Sebuah gempa berkekuatan 7,7 menewaskan hampir 2.000 orang di Filipina utara pada tahun 1990.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya