BANDA ACEH – ”Memerankan sosok beliau itu saya ndredek,” kata Wali Kota Eri Cahyadi. Eri menjalani syuting film kemarin (30/7). Dia memerankan Bung Karno. Karisma sosok sang proklamator serta perjuangan Putra Sang Fajar membuat Eri grogi.
Film yang menceritakan sosok Soekarno itu disutradarai Andre Arisotya bersama Komunitas Begandring Soerabaia. Pengambilan gambarnya dilakukan di Lodji Besar, Peneleh. Dalam penggarapan film tersebut, dua genre dipadukan menjadi satu, yakni dokumenter drama.
Alur cerita film ini berfokus pada kehidupan Soekarno di Surabaya sebelum terjun ke dunia politik. Mulai masa kelahiran, kehidupan sekolah, hubungan percintaannya dengan Oetari, hingga diskusi pergerakan di rumah H.O.S. Tjokroaminoto.
Tujuannya, menegaskan ulang bahwa Soekarno lahir di Surabaya, tepatnya di Pandean Gang IV. ”Sebab, saat masa politik, beliau sudah banyak berkiprah di luar Surabaya,” jelas Andre.
Andre menyatakan, film tentang Soekarno itu berdasar kisah nyata. Agar ceritanya sesuai dengan perjalanan hidup Putra Sang Fajar, dibutuhkan riset yang mendalam. ”Ada tim riset dari Begandring dan FIB Unair. Saya tinggal mengubahnya jadi skrip film,” ungkapnya.
Satu yang belum ditentukan adalah judul film tersebut. Namun, dipastikan ada nama Koesno, nama asli Presiden Soekarno yang bakal digunakan.
Bagi Andre, kendala pada film ini terletak pada properti yang digunakan. Sebab, rumah H.O.S. Tjokroaminoto sedang direnovasi dan rumah kelahiran Soekarno sudah tidak otentik. ”Lodji Besar dipilih sebagai salah satu lokasi syuting supaya pemain benar-benar menjiwai,” terangnya.
Rencananya, film Bung Karno itu tayang perdana pada Agustus. Pengambilan gambar dilakukan di dua kota, yaitu Surabaya dan Mojokerto. Terutama pada kawasan yang merekam jejak presiden pertama RI tersebut.