NASIONAL
NASIONAL

Didik Rachbini: DPR Harus Bikin Pansus Kereta Cepat, Kalau Nggak Mau Berarti Banci

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang mengalami pembengkakkan biaya dinilai pakar ekonomi tidak perlu dilanjutkan. Terlebih, pihak China sebagai investor telah melimpahkan biaya pembengkakkan kepada pemerintah Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Rektor Universitas Paramadina, Profesor Didik J. Rachbini bahkan menyebut proyek kereta cepat tersebut sebagai proyek mengada-ada.

Berita Lainnya:
Jokowi Pilih Hadiri Kampanye Akbar di Jateng daripada Di Jakarta, RK: Harap Maklum
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Menurutnya, proyek kereta cepat tidak perlu dilanjutkan karena akan menambah beban utang negara kepada China.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Itu menjadi skandal nasional, Menhubnya kan sudah tidak mau dulu Jonan,” tegasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/8).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA
Berita Lainnya:
Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak, MUI Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Hukumnya Wajib

Ekonom senior dari Indef ini meminta DPR RI untuk segera membentuk panitia khusus untuk mengungkap proyek kereta cepat terkait dugaan adanya potensi korupsi skala nasional.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“DPR bikin pansus saja, kalau enggak mau bikin pansus berarti DPR banci,” tutupnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya