BANDA ACEH – Menyusul heboh berita tentang sembako yang ditimbun di kawasan Depok, Kemensos mengirimkan tim untuk mengecek langsung ke lapangan dan melakukan uji petik. Tim Inspektur Jenderal (Itjen) Kemensos hadir di lokasi sembako yang tertimbun di Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Hasil penelusuran menunjukkan peristiwa itu terjadi pada tahun 2020. Pengiriman bantuan dilakukan saat terjadi hujan deras, membuat kerusakan bahan makanan sehingga tidak layak konsumsi.
Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam jumpa pers pada Selasa(02/08) menyatakan, kerusakan telah diganti oleh penyedia jasa transporter yakni JNE. “JNE telah membeli beras yang sama kepada Perum Bulog lalu menyalurkan kembali kepada KPM sesuai daftar penerima,” kata Mensos.
Pengamatan langsung di lapangan, tim mendapatkan dua catatan penting, yakni dari kemasan beras dan jenis sembako yang tertimbun. Mensos menyatakan, karung beras tidak ada label khusus sebagai kebijakan standar pada salur bansos tahun 2020. “Jadi berasnya tidak ada labelnya. Selain itu, ditemukan pula ada tepung dan telur. Padahal bansos waktu itu hanya beras,” kata Mensos. Apakah ketiadaan label pada karung beras karena dicopot atau bagaimana, tim belum bisa memastikan.
Beras bantuan dari Kemensos diberi label Bantuan Presiden RI melalui Kementerian Sosial. Ini merupakan kebijakan standar pada salur bansos tahun 2020.
Tim Itjen mencium aroma kurang sedap yang diduga telur busuk dan tepung terigu pada bahan makanan yang tertimbun.
Kemensos menduga beras dan bahan makanan lain yang tertimbun bukan merupakan bantuan yang disalurkan melalui Kemensos untuk penanganan dampak Covid-19. “Jadi kami belum menemukan keterkaitan sembako tersebut dengan program Bansos Kemensos. Namun demikian, kami akan menunggu penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan oleh Barekrim Mabes Polri,” kata Mensos.
Kemensos juga kooperatif dengan memberikan akses kepada Polri untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk mengungkapkan lebih jauh terkait masalah ini. Sejak awal, Kemensos telah menjalin kerja sama dengan Satgas Pangan Bareskrim Polri. Anggota Satgas Pangan Bareskrim Polri Kombes Pol. Eka Mulyana yang hadir dalam kesempatan tersebut menyatakan, Satgas Pangan telah menindaklanjuti dengan datang langsung ke TKP. Ada beberapa orang yang dimintai keterangan termasuk dari JNE. Satgas juga bekerja sama dengan penyidik Polres Depok.
“Hasil olah TKP akan kami dalami lebih lanjut, apakah ada unsur pelanggaran atau pidana lainnya. Saya minta masyarakat bersabar karena saat ini proses pendalaman sedang berlangsung. Nanti akan ada up-date dari Bareskrim,” katanya.
Sumber: Kemensos.go.id.
Penulis Redaksi
Editor Suyanto Soemohardjo
Sumber: Tabloidbintang