Penggeledahan dimulai sejak pukul 15.30, Selasa, 9 Agustus 2022 selama sekitar tiga jam.
Polisi mencari barang bukti, antara lain CCTV di TKP yang dinyatakan rusak. Isi (mesin) HP Brigadir Yosua yang hilang. Proyektil, dan beberapa barang bukti lainnya.
Hasil penggeledahan, belum diketahui. Tim penggeledah tidak menjawab ketika ditanya wartawan. Karena, hasil penggeledahan harus diteliti oleh Timsus bersama Komnas HAM dan Kompolnas.
Tapi, ketemu atau tidak barang bukti yang dicari, Sambo sudah sejak tiga hari lalu dinyatakan menghilangkan barang bukti CCTV.
Di jumpa pers bersama Kapolri, diungkapkan, hasil penyidikan sementara, diketahui bahwa pada saat kejadian ada lima orang di TKP. Yakni, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Brigadir Yosua, Bharada E, dan Bharada Ricki (sopir dan ajudan Putri).
Catatan: Ada delapan ajudan untuk keluarga Ferdy Sambo.
Maka, pertanyaan apakah pencabulan oleh Yosua terhadap Putri terjadi pada saat itu? Jawabnya: Nyaris mustahil. Karena ada banyak orang di situ, termasuk Ferdy Sambo.
Tidak mungkin Yosua masuk kamar Putri (seperti pengumuman Polri terdahulu) lantas melakukan pencabulan. Lalu menodong pistol ke kepala Putri.
Motif inilah yang kini sedang diteliti Timsus bersama Komnas HAM dan Kompolnas. Juga, jadi pertanyaan masyarakat.
Putri kini jadi sentral pengungkap motif kasus. Setidaknya, dia tidak mungkin mengaku dicabuli Yosua pada Jumat, 8 Juli 2022 sekitar pukul 17.00. Sebab, dalam jumpa pers bersama Kapolri, sudah dikatakan seperti di atas.
Lantas, bagaimana kira-kira kesaksian Putri? Itulah yang bakal menyibak motif kasus ini.
(Penulis adalah Wartawan Senior)