Program tersebut pun menjadi role model untuk seluruh jajaran Kepolisian RI.
Terobosannya itu membuat AKP Rita Yuliana diganjar penghargaan oleh Kapolda NTB yang saat itu masih dijabat Irjen M Iqbal.
Nyamar Pakai Daster Demi Bongkar Kasus
Tak hanya di bidang lalu lintas, AKP Rita Yuliana berhasil mengungkap kasus besar di Nusa Tenggara Barat.
Apparatus Kepolisian Nusa Tenggara Barat ketika itu, menerima laporan adanya kasus pornografi dan adegan striptis di sejumlah kelab Metzo di kawasan pariwisata Sengigi.
Polisi langsung membentuk tim untuk mengungkapnya. Perwira muda Iptu Rita Yuliana ditunjuk memimpin operasi tersebut.
Baru pulang dinas dari China, Rita Yuliana langsung membentuk tim kecil dan membawahi empat anggota.
Sebagai ketua, Rita Yuliana rela menyamar sebagai pembawa daster bagi para penari ketika masuk ke dalam kelab malam.
Hingga kemudian, kasus tersebut pun berhasil dibongkar Rita Yuliana
Saat bertugas di Polda NTB itulah, Rita Yuliana yang saat itu masih berpangkat Iptu mulai banyak dikenal.
Hingga kemudian, AKP Rita Yuliana ditarik oleh Polda Metro Jaya dan dianggkat sebagai Panit Subdit I Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sejak Januari 2022.
Batal Jadi Dokter dan Pramugari Demi Jadi Polwan
Sejak kecil hingga remaja, AKP Rita Yuliana ternyata bercita-cita menjadi seorang dokter.
Keluarga AKP Rita Yuliana adalah PNS di kecamatan.
“Cita-cita saja sejak kecil sebagai dokter. Saat kelas 3 SMA itu mendekati orang tua saya pensiun,” kata AKP Rita Yuliana dilansir dari Youtube Opsi NTB Channel, Rabu (20/7/2022).
Karenanya, anak bungsu ini rela berbesar hati melepaskan impiannya sejak kecil karena tak mau membenani keluarga.
“Makanya karena situasi seperti itu, saya diajak diskusi orang tua. Sepertinya kalau masuk dokter, bapak ga mampu. Saya pikir ke depannya. Karena itu kan 6 tahun kuliah dokter,” kata AKP Rita Yuliana.
“Saya urungkan niat saya, waktu itu saya belum lulus di SMA 1 Pringgabaya,” lanjutnya.
Saat masih belum lulus SMA, AKP Rita Yuliana nekat menyambangi Polres Lombok Timur untuk menanyakan pendaftaran polisi.
Gadis cantik itu mengaku bermodalkan nekat dan nilai rapor untuk mendaftar di Akpol.
“Saya juga gak ngerti Akpol itu apa, saya kan anak kampung,” kata AKP Rita Yuliana.
“Saya kemudian nekat ke Polres Lombok Timur. Di jalan saya ditilang karena menerobos lampu merah. Saya bilang saya mau jadi polisi,” lanjutnya.
Saat itu, AKP Rita Yuliana ternyata belum boleh mendaftar polwan karena belum lulus SMA.
Singkat cerita, sambil menunggu pendaftaran Akpol dibuka, AKP Rita Yuliana juga lolos di sekolah pramugari.
“Saya terpilih jadi pramugari udara satu-satunya. Dan cuma satu dari NTB,” ungkap AKP Rita Yuliana.
Namun, keinginan AKP Rita Yuliana menjadi pramugari itu tak direstui oleh orangtuanya, lantaran ia anak bungsu.
Hingga akhirnya, AKP Rita Yuliana meneguhkan hati untuk menjadi seorang polwan dan masuk Akpol.
Gadis cantik itu pun mengurungkan niatannya menjadi dokter dan pramugari.