Terungkap! Pengakuan Bharada E bahwa Ada Peristiwa di Magelang Sebelum Brigadir J Dieksekusi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Tersangka kasus pembunuhan berencana kepada Brigadir yang dilakukan Ferdy Sambo dengan menyuruh Richard Eliezer atau Bharada E untuk mengeksekusi Almarhum Brigadir Yosua. FOTO/Net

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Baru-baru ini terungkap pengakuan Richard Eliezer atau Bharada E mengenai peristiwa yang ada di Magelang sebelum insiden penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

ADVERTISEMENTS
ad39

Keterangan tersebut disampaikan Bharada E ke kuasa hukumnya, M Burhanuddin. Meski belum memberikan keterangan yang lengkap, Burhanuddin mengatakan Bharada E membenarkan bahwa ada peristiwa di Magelang.

ADVERTISEMENTS

“Cuma dia hanya bilang ada peristiwa yang dari Magelang. Cuma itu aja dia bilang gitu,” kata M Burhanuddin di acara Indonesia Lawyers Club seperti yang dikutip HARIANACEH.co.id, Sabtu (13/8/2022).

ADVERTISEMENTS

Selanjutnya terkait kronologi penembakan, Burhanuddin mengatakan, sebelum ditembak Brigadir J disuruh masuk ke dalam rumah dan disuruh jongkok serta dijambak atasannya.

ADVERTISEMENTS

Kemudian, Ferdy Sambo menyuruh Bharada E untuk menembak Brigadir Yosua.

ADVERTISEMENTS

“Pada saat di TKP, mereka berempat sudah di dalam dan Riki disuruh panggil Yoshua. Begitu masuk di TKP, kemudian disuruh jongkok (Brigadir J).” pungkas Burhanuddin.

ADVERTISEMENTS

“Informasi dari Bharada E yang suruh Brigadir J jongkok adalah si bosnya, ya seorang atasannya di sana (Ferdy Sambo),” lanjutnya Ia menambahkan, bahwa yang berada di tempat kejadian adalah Brigadir J dan yang saat ini sudah jadi tersangka semua yakni Ferdy Sambo (FS), Riki, dan Bharada E. Namun, istri Irjen Ferdy Sambo Putri Candrawathi pada saat kejadian ada berada di dalam kamar.

Selanjutnya, saat disinggung apakah Brigadir J dieksekusi saat jongkok? Pengacara Bharada E itu beberkan, sebelum dieksekusi, rambut Brigadir J sempat dipegang, lalu Bharada E diperintahkan untuk menembak Brigadir Yosua.

“Katanya (Bharada E), diapakan dulu rambutnya (Brigadir J) gitu, lalu Bharada E diperintahkan untuk  tembak, menembak.vWoy tembak, tembak gitu,” ungkap M Burhanuddin.

Ketika ditanya siapa yang memegang rambut Brigadir J, kuasa hukum Bharada E tersebut mengatakan si bosnya (Ferdy Sambo) yang memegang rambut Brigadir J.

Namun, ia tegaskan untuk proses selanjutnya tidak diceritakan lagi oleh Bharada E.

Sambungnya menuturkan, pelaku yang menembak sudah dituangkan di BAP dan saat ini sedang dalam penyelidikan pada saksi satu lagi.

Ia juga berasumsi jika sudah dapat keterangan dari saksi satu lagi, bisa jadi nantinya dapat ketahuan yang menembak satu orang atau dua orang.

Burhanuddin menyebutkan, sementara ini sosok penembak Brigadir J yang dipublish baru satu orang, yakni Bharada E yang mengaku menjadi penembak pertama.

“Dia (Bharada E) bilang ada, tapi dia belum tuntas juga,” kata Burhanuddin saat ditanya apakah ada orang lain yang menembak Brigadir J selain Bharada E.

“Cuman dia (Bharada E) bilang, dia orang pertama yang disuruh nembak. Dia tiga kali menembak,” sambungnya.

Exit mobile version