Aliran Sesat Muncul di NTT, Anggap Perempuan di China sebagai Tuhan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Aliran sesat yang bernama Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa telah muncul di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). FOTO/Net

BANDA ACEHAliran sesat yang bernama Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa telah muncul di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Informasi tersebut dibenarkan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah (Kesbangpol) Kabupaten Manggarai melalui Sekretaris, Paskalis F. Bom.

Paskalis menjelaskan bahwa aliran yang menuhankan perempuan sebagai Reinkarnasi Tuhan Yesus tersebut diperkirakan muncul di wilayah manggarai pada Tahun 2021 lalu.

“Di Kabupaten Manggarai sendiri aliran ini didalangi oleh seorang perempuan MFS dan adiknya EJ yang saat ini masih duduk di bangku kelas II SMK di Ruteng,” terang Paskalis F. Bom kepada media ini pada, Senin (15/8) di ruang kerjanya.

Lebih lanjut, Paskalis menjelaskan bahwa hingga saat ini umat Katolik yang ikut aliran tersebut diperkirakan lebih dari 200 orang.

“Hasil investigasi, kami menduga anggota kelompok ini sudah cukup banyak. Ini kami ketahui melalui grup WA. Grup WA ini anggotanya kurang lebih 700 orang. Yang terbanyak orang Manggarai,” lanjutnya.

Anggota yang berinisial EJ, sebut Paskalis adalah siswi salah satu SMK di Ruteng.

“Dari penelusuran kami anggotanya tersebar di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Langke Rembong, Kecamatan Ruteng dan Kecamatan Wae Rii. Jumlah persisnya masih perlu pendalaman lagi,” ungkap.

Pada bagian lain, ia menjelaskan bahwa Gereja Tuhan yang Maha Kuasa di Manggarai dipimpin oleh MFS yang dalam kelompoknya dijuluki sister.

Tugas MFS lanjutnya adalah merekrut pengikut melalui media sosial, buku-buku ajaran dan tatap muka.

Menurutnya keberadaan sekte ini pertama kali dilaporkan oleh YL, suami MFS.

“Sebelum diketahuinya aliran ini mereka berdua dan anak-anak tinggal bersama di Tenda Kelurahan Tenda, Kecamatan Langke Rembong. Namun MFS kini dikabarkan tinggal pisah dengan suami dan anak-anaknya,” lanjut Sekretaris itu.

Menurut pengakuan YL, lanjut Paskalis bahwa istrinya tidak lagi ke Gereja Katolik untuk mengikuti misa dan buku yang sering dia baca kitab bergambar pedang (Kitab Penghakiman).

“MFS berupaya membujuk suami dan anak-anaknya untuk mengikuti kelompok mereka karena menurut MFS ajaran yang diyakini saat itu yang benar. Suaminya dan anak-anak tidak setuju karena ajarannya berbeda dengan keyakinannya sebagai orang Katolik,” tutur Paskalis.

Karena mengikuti ajaran tersebut, YL  mengusir MFS dari rumah mereka di Tenda Kelurahan Tenda Kecamatan Langke Rembong.

“MFS saat ini tinggal dan menetap di Rampas Sasa Desa Wae Mulu,” imbuhnya.

Dari investigasi yang dilakukan Kesbangpolda Kabupaten Manggarai, kemudian mendapat penjelasan dari  EJ tentang inti ajaran kelompok ini.

“Ajarannya seperti ini, Tuhan Yesus melakukan karya keselamatan untuk umat manusia namun karyaNya belum tuntas atau belum selesai. Karena itu Tuhan datang lagi untuk kedua kalinya dan Tuhan datang melalui seorang perempuan. Perempuan itu berada di China dan merupakan pimpinan tertinggi dari kelompok ini,” bebernya.

“Dapat dikatakan sosok perempuan ini merupakan Tuhan. Dan keselamatan hanya bisa dicapai melalui perempuan di China itu,” tambah dia lagi.

Pada bagian lain, Sekretaris Kesbangpol Kabupaten Manggarai itu menjelaskan,  aliran tersebut tidak mempunyai rumah untuk melakukan ibadat ataupun pertemuan. Doktrin dan testimoni setiap hari disampaikan melalui grup WA.

“Komunikasi dengan anggota lebih banyak melalui grup whatsApp. Menurut pengakuan EJ, tahun 2022 ini baru 2 kali melakukan rapat yang dilaksanakan di tempat terbuka yaitu di Taman Kota dan di Gua Maria Golo Curu,” ungkap Paskalis.

Saat ini pihaknya berupaya menghentikan pergerakan aliran tersebut melalui pengawasan dan pemantauan terhadap orang orang yang diduga pengikut.

Exit mobile version