11 Napi Pembunuh Wanita Muslim Dibebaskan di HUT India, Aktivis: Cerminan Kebijakan Anti-Islam Modi
ASIAINTERNASIONAL

11 Napi Pembunuh Wanita Muslim Dibebaskan di HUT India, Aktivis: Cerminan Kebijakan Anti-Islam Modi

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

NEW DELHI – Keputusan pengadilan negara bagian Gujarat India untuk membebaskan sebelas pria terdakwa kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang wanita Muslim bersama keluarganya, memicu kemarahan terhadap pemerintah nasionalis Hindu di negara itu.

ADVERTISMENTS

Bilkis Bano, yang saat itu berusia 21 tahun dan tengah hamil lima bulan jadi korban perkosaan dan tujuh anggota keluarganya terbunuh dalam kerusuhan sektarian yang pecah pada Februari 2002 di negara bagian Gujarat barat.

Pengadilan Mumbai kemudian menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada para pria itu pada 2008, dalam salah satu kasus terkenal setelah kekerasan yang menewaskan hampir 1.000 orang.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS
Berita Lainnya:
Media Yaman Sekak Donald Trump, Klaim Bombardir Pejuang Houthi, Ternyata Orang Lagi Kumpul Idul Fitri

Namun, ketika mereka telah menjalani hukuman 15 tahun penjara, salah satu dari tersangka bernama Radheshyam Shah mengajukan banding ke Mahkamah Agung untuk dibebaskan di bawah kebijakan remisi negara.

Dan, permohonan itu dikabulkan pemerintah. Mereka pun dibebaskan tepat pada Hari Kemerdekaan India Senin (14/8). Pemerintah negara bagian yang dijalankan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi membebaskan mereka dengan alasan usia, sifat kejahatan, perilaku selama di penjara.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

“Beberapa bulan yang lalu komite mengambil keputusan bulat yang mendukung remisi semua 11 terpidana dalam kasus ini dan rekomendasi itu dikirim ke pemerintah negara bagian. Kami menerima perintah untuk pembebasan mereka kemarin,” kata Sujal Mayatra, Kolektor Distrik Panchmahal, seperti dikutip HARIANACEH.co.id dari laman The National, Rabu (17/8).

Berita Lainnya:
Viral Video Pelatih Futsal Banting Siswa SD di Surabaya, Korban Alami Cedera Tulang Ekor

Keputusan pemerintah untuk membebaskan para terpidana itu telah memicu kemarahan di kalangan aktivis hak-hak perempuan dan di media sosial, terutama karena itu terjadi pada hari yang sama ketika negara itu merayakan tahun kemerdekaannya yang ke-75, ketika Modi berjanji untuk menjunjung tinggi martabat dan keselamatan perempuan.

Banyak yang menuduh pemerintah menjadi panutan para ekstremis Hindu menjelang pemilihan negara bagian Gujarat akhir tahun ini. Yang lain mengklaim pembebasan mereka mencerminkan kebijakan anti-Muslim Modi.

1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS