NASIONAL
NASIONAL

Bamsoet Bandingkan RI dan China: Mereka Merdeka 1949, Sekarang Sangat Maju

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –Ketua MPR Bambang Soesatyo berharap Indonesia bisa semakin maju seiring HUT ke-77 RI. Hal ini diungkapkan sosok yang akrab dipanggil Bamsoet itu di acara peringatan HUT MPR ke-77 sekaligus Hari Konstitusi di Kompleks Parlemen, Senayan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Bamsoet berharap Indonesia bisa maju seperti China dan Korea Selatan. Ia menyoroti hari kemerdekaan China dan Korea Selatan tak jauh dari Indonesia, tetapi perbedaan kemajuan kedua negara cukup drastis.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Saat kita merdeka, tingkat GNP kita jauh lebih tinggi dari Korea Selatan. Namun kali ini berbeda, tingkat percepatan kemajuan Korea Selatan yang kemerdekaannya hanya terpaut dua hari dengan Indonesia sudah masuk kategori negara ‘maju’,” kata Bamsoet, Kamis (18/6).

Berita Lainnya:
Sinyal Ditawari Wantimpres, AHY Buka Isi Pertemuan Prabowo dan SBY
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Kita sering mendengar, Indonesia sulit untuk bangkit karena jumlah penduduk yang besar. Namun, ini terbantahkan dengan Tiongkok (China) yang hari ini sangat maju. Tiongkok (China) merdeka tahun 1949,” 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

– Bamsoet.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Menurut Bamsoet, Indonesia memiliki seluruh persyaratan untuk menjadi negara maju. Mulai dari memiliki jumlah penduduk yang besar, sumber daya alam yang melimpah, potensi ekonomi maritim dan kelautan yang tidak terhingga, pemandangan alam yang indah, hingga letak geografis yang strategis sebagai negara kepulauan yang menjadi jalur perdagangan dunia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Untuk meraih kemajuan itu, ia berpendapat Indonesia hanya perlu bangkit lebih kuat, mempertahankan warisan baik bangsa, menjadikan konstitusi sebagai landasan bagi kebangkitan ekonomi Indonesia, mau belajar, membuka diri, dan mengerti jalannya logika negara lain yang telah lebih cepat maju.

Berita Lainnya:
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol di Istana, Surya Paloh hingga Zulhas Hadir

“Presiden Soekarno berpesan, bangsa Indonesia jangan mau menjadi ‘bangsa kuli’ dan menjadi ‘kuli bangsa-bangsa lain’. Presiden Jokowi dalam suatu kesempatan pernah menyampaikan, kita tidak boleh menjadi bangsa yang masih bermental ‘inlander’ dan bersikap ‘inferior’ ketika berhadapan dengan bangsa lain,” kata dia.

“Untuk tidak menjadi ‘bangsa kuli’ dan menjadi ‘kuli bangsa-bangsa lain’, tidak bermental ‘inlander’ dan bersikap ‘inferior’, Indonesia tidak boleh hanya dijadikan sebagai sumber bahan baku murah oleh negara-negara industri-kapitalis, ‘pasar’ untuk menjual produk-produk hasil industri negara-negara industri-kapitalis, serta sebagai tempat memutar kelebihan kapital dari negara-negara industri maju,” pungkasnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya