NASIONAL
NASIONAL

Seluruh Direksi Ancol Diberhentikan. Kenapa?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara pada Kamis, memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat seluruh jajaran direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta itu. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

RUPST perseroan dengan kode bursa PJAA itu memberhentikan dengan hormat Teuku Sahir Syahali, Febrina Intan, Wing Antariksa, Budi Santoso, dan Suparno sebagai direktur utama dan direktur. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Penyegaran direksi merupakan peristiwa umum di dalam suatu perusahaan yang ditujukan untuk terciptanya perbaikan kinerja,” kata Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Thomas Trikasih Lembong dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.   Ke depan, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dijabat oleh Winarto, dengan jajaran direksi antara lain Daniel Nainggolan, Eddy Prastiyo, dan Cahyo Prakoso. 

Berita Lainnya:
Kapolri Didesak Copot Kapolda Sumbar Buntut Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sementara itu Komisaris Utama dan Independen PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dijabat Thomas Trikasih Lembong, dengan Komisaris Geisz Chalifah dan Letnan Jenderal Purnawirawan Sutiyoso. 

Menurut Geisz, Sutiyoso yang pernah menjabat 10 tahun sebagai Gubernur DKI dan pernah menjadi Kepala Badan Intelijen Nasional, tentunya akan membawa pengalaman yang luas dan perspektif yang luar biasa bagi Ancol. 

Setelah menyelesaikan masa baktinya sebagai Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Teuku Sahir Syahali akan diberikan penugasan baru di PT Pembangunan Jaya (salah satu pemegang saham utama Perseroan). 

Sementara Wing, Suparno, Budi, dan Febby, yang masing-masing telah memberikan kontribusi yang amat signifikan kepada transformasi Ancol, akan menempuh tahapan karir berikutnya di berbagai sektor seperti BUMD, BUMN, dan swasta. “Penyegaran manajemen merupakan hal yang umum terjadi dan bagian dari upaya meningkatkan kinerja perusahaan. 

Berita Lainnya:
Tom Lembong Klaim Bakal Menangkan Sidang Praperadilan Hari Ini

Ancol akan terus berkomitmen untuk melakukan transformasi guna memberikan pelayanan yang terbaik dan prima bagi seluruh pelanggan di Tanah Air,” kata Thomas. 

Pada RUPST tersebut, kinerja tahunan yang dibukukan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk per 31 Desember 2021 menghasilkan pendapatan kotor sekitar Rp389 milyar atau turun enam persen dari realisasi tahun 2020. 

Selain itu, masih terdapat kerugian sekitar Rp 275 milyar. Walau demikian, posisi keuangan masih membaik sebesar 30 persen dari realisasi tahun 2020.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya