NASIONAL
NASIONAL

Rektor Unila Prof Karomani Digiring Pakai Rompi Tahanan dan Tangan Diborgol

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Karomani berstatus tersangka dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).Karomani keluar mengenakan rompi tahanan KPK berwarna oranye usai menjalani pemeriksaan intensif.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Karomani keluar dari ruang pemeriksaan dengan tangan pukul 05.35 WIB dengan tangan terborgol. Karomani dibawa sejumlah petugas KPK untuk dipamerka dalam konferensi pers pimpinan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Karomani sebelumnya dicokok melalui operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada Jumat hingga Sabtu dini hari kemarin.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Operasi dilakukan di tiga tempat berbeda yakni Bandung, Bali dan Lampung.

Berita Lainnya:
SBY dan Jokowi Batal Hadiri Kampanye Akbar Ridwan Kamil-Suswono
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Karomani sendiri ditangkap saat saat sedang mengikuti kegiatan character building di Hotel Sari Ater, Lembang, Bandung.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Karomani terjaring OTT KPK setelah diduga telah menerima suap terkait penerimaan mahawasiswa baru.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Hal tersebut diungkapkan Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri.

“Terkait dugaan korupsi suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri,” ujar Ali Fikri kepada awak media, Sabtu (20/8/2022)

Selain Karomani, tim KPK mengamankan tujuh orang lainnya dalam OTT kali ini.

Berita Lainnya:
Viral! Ban Mobil Dikempes Petugas SPBU Malang karena Parkir Sembarangan

“Tim KPK sejauh ini mengamankan sekitar delapan orang di Bandung, Lampung dan Bali. Antara lain terdiri dari Rektor, Wakil Rektor 1, Dekan FT, dosen dan pihak swasta,” jelas Ali.

Selain itu, KPK turut mengamankan barang bukti berupa uang pecahan rupiah dan catatan keuangan yang diduga berkaitan dengan dugaan suap.

“Diperoleh juga BB (barang bukti) uang pecahan rupiah dan catatan keuangan yang jumlahnya masih terus dilakukan klarifikasi,” kata Ali Fikri.[]


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya