Survei Algoritma, Ganjar Kokoh di Puncak, tapi Pemilih Ragukan Performanya…

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Lembaga survei Algoritma merilis hasil penelitiannya terkait elektabilitas nama-nama tokoh nasional yang berpotensi mengikuti Pilpres 2024. Hasilnya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertengger di posisi puncak dengan raihan 27,8 persen.

Direktur Eksekutif Lembaga Riset dan dan Konsultasi Politik Algoritma, Aditya Perdana mengatakan, dalam survei yang dilakukan pada 23 Juli – 5 Agustus 2022 nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di posisi kedua dengan raihan 18,5 persen, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 12,09 persen.

ADVERTISEMENTS

Sementara tiga nama calon wakil presiden populer didominasi empat tokoh populer lain, diantaranya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas 24.6 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 14.3 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 8.3 persen dan Menteri BUMN Erick Thohir 7.5 persen. 

ADVERTISEMENTS

“Gap dengan nama-nama di urutan bawahnya cukup besar, namun bukan jaminan, angka ini dapat berubah. Terlebih jika para kompetitornya bisa melihat peluang kebutuhan publik terkait Capres untuk Pilpres 2024,” Direktur Eksekutif Lembaga Riset dan dan Konsultasi Politik Algoritma, Aditya Perdana saat peluncuran lembaga survei itu, Minggu (21/8/2022). 

ADVERTISEMENTS

Menurut Aditya, sekalipun Ganjar, Anies dan Prabowo memuncaki tiga besar survei, namun responden survei sebenarnya masih ragu dengan kemampuan figur pilihannya dalam menyelesaikan empat isu utama, yakni polarisasi masyarakat, pemulihan ekonomi, pemberantasan korupsi serta peran Indonesia di level internasional.

ADVERTISEMENTS

“Rupanya bahkan mayoritas responden yang dalam survei memilih salah satu nama yang ada dari tiga nama masih memiliki keraguan tokoh yang mereka pilih merupakan sosok yang tepat untuk empat isu itu,” katanya. 

ADVERTISEMENTS

Dia berharap hasil survei itu menjadi masukan bagi Capres yang populer di masyarakat terkait jarak antara persepsi publik dengan keraguan terhadap performanya kelak. 

Survei Algoritma dilakukan pada 1.206 responden dari seluruh wilayah Indonesia. Mereka diwawancara melalui sambungan telepon. Margin of error survei tiga persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.[]

Exit mobile version