LHOKSUKON – PT. Pema Global Energi (PGE) yang selama ini menggunakan tenaga listrik sendiri (self sufficient) yang dihasilkan dari pembangkit listrik turbin gas kini beralih menggunakan listrik milik PLN. Pengalihan tersebut PGE dinilai dapat menghemat penggunaan gas sehingga dapat menambah pemasukan negara dan Aceh khususnya.
General Manager PGE, Eppy Gustiawan, mengatakan saat ini PGE bekerja sama dengan PLN untuk memasok listrik di area produksi migas South Lhoksukon (SLS) dengan daya terpasang 550 kilo Volt Ampere (kVA).
Sehingga dengan peralihan tersebut PGE dapat menghemat penggunaan gas sekitar 0.4 – 0.6 MMscfd, jika ditambahkan dengan tekanan pipeline pressure yang dapat diturunkan sehingga sumur-sumur gas dapat lebih optimal berproduksi maka didapatkan kenaikan produksi sebesar 5 – 7 MMscfd.
“Dengan langkah ini maka gas yang seharusnya menjadi bahan bakar turbine dapat dijual untuk menambah pendapatan negara dan perusahaan. Selain itu kebisingan dan emisi dari asap pembuangan yang selama ini ditimbulkan oleh gas turbine juga tidak ada lagi ” ujar Eppy Gustiawan, Rabu (24/8/2022).
Ia menyebutkan, langkah tersebut merupakan komitmen dari manajemen PGE dan atas dukungan penuh dari Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dalam hal efiesiensi energi dan mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor hulu migas khususnya yang berada di bawah kewenangan Aceh.
“Penghematan lainnya dengan penggunaan listrik PLN adalah biaya pemeliharaan gas turbine yang tinggi setiap tahunnya tidak diperlukan lagi, selain itu juga menghemat penggunaan bahan bakar solar untuk Emergency Diesel Generator (EDG) sekitar 600 sampai 800 liter perhari, sehingga semua penghematan tersebut akan menjadi revenue tambahan untuk pemasukan Negara, Aceh dan juga Perusahaan, penggunaan listrik dari PLN ini juga akan menjadi pemasukan rutin untuk PLN tentunya” ujar Eppy Gustiawan.[]