NASIONAL
NASIONAL

PBNU Sentil Suharso Terkait Amplop Kiai: Itu Tradisi, Bukan Money Politic

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –PBNU menyampaikan komentar terkait pernyataan amplop kiai yang dilontarkan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dalam acara di KPK beberapa waktu lalu. Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi, menilai pernyataan Suharso sangat keliru dan bukti bahwa dia tidak mengerti tradisi pesantren.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Ilustrasi tersebut sangat tidak layak untuk seorang ketum partai politik khususnya yang berbasis Islam. Itu berarti dia tidak memahami tradisi yang berkembang di masyarakat, bagaimana kita, masyarakat dan kiai itu ada simbiosis saling menghargai, saling memuliakan, itu tidak ada maksud sama sekali untuk sogok,” kata Fahrur dalam keterangannya kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (27/8).

Berita Lainnya:
Razman Arif Nasution Sakit Hati Nikita Mirzani Menyebutnya Kura-kura Ninja hingga Bau Mulut
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Fahrur mengatakan, menyamakan memberi sesuatu kepada kiai dengan politik uang tidak bisa dibenarkan. Menurutnya, kiai melayani dan menjadi rujukan masyarakat, maka tentu saja mereka sangat menghormati para kiai yang telah menghabiskan waktunya untuk melayani, dan memberikan sesuatu kepada kiai hanyalah sekadar penghargaan.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Itu (memberikan sesuatu) menjadi tradisi, ya, menghormati guru, ya, seperti kita bertamu bawa oleh-oleh, ya. Jadi tidak bisa disebut money politic, karena mereka (para kiai), kan, bukan penentu kebijakan. Justru para politisi yang datang itulah yang mestinya dia mengerti, memahami, ya, bagaimana dia ngerepotkan orang kemudian dia tidak melakukan apa-apa, tidak membantu apa-apa, kayak kita bertamu tidak membawa oleh-oleh, seperti itu saja sebetulnya,” jelasnya.

Berita Lainnya:
Anggota TNI Armed-2/KS Serang Kampung di Deli Serdang, Satu Tewas dan Puluhan Luka-luka
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Di samping itu, Fahrur menyebut pernyataan Suharso itu sedikit banyak akan merusak kepercayaan kalangan pesantren kepada PPP.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Karena PPP itu dianggap partai yang, ya, minimal ketumnya itu dianggap orang yang tidak paham tentang bagaimana caranya menghormati dan menghargai pesantren, apalagi itu diomongkan di depan KPK, itu sama sekali enggak ada benernya, enggak layak, enggak pantes, ya,” ungkapnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Ia juga meminta bukan hanya Suharso yang introspeksi, namun juga PPP sebagai sebuah partai Islam.

“Saya kira PPP harus introspeksi dan mereka harus minta maaf,” pungkasnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya