BANDA ACEH –Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali menjadi sorotan seuai dirinya nonton bareng film Sayap-sayap Patah yang diproduseri Denny Siregar.
Dalam video yang beredar, Kapolri Listyo Sigit bersama rekan-rekan polisi dan ajudannya tiba di salah satu bioskop Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2022.
Kritik pun bermunculan untuk Kapolri yang tampil bersama Denny Siregar.
Warganet mengungkit laporan terhadap Denny Siregar yang tak kunjung mendapatkan titik terang.
Bahkan, Polda Jawa Barat pernah menyebut pihaknya kesulitan menemukan alamat Denny Siregar
Hingga kasusnya dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.
Beberapa kali dikonfirmasi, pihak Polda Metro Jaya juga tak memberikan penjelasan jelas terkait kelanjutan laporan terhadap Denny Siregar.
Diketahui sebelumnya, Denny dilaporkan oleh pimpinan Pesantren Tahfidz Qur’an Daarul Ilmi Tasikmalaya, Ahmad Ruslam Abdul Gani ke Polresta Tasikmalaya pada 2 Juli 2020.
Laporan itu didasari oleh unggahan Denny melalui akunnya di Facebook.
Polres Tasikmalaya bahkan telah memeriksa semua saksi dari pihak korban hingga dinyatakan lengakap.
Namun, bukannya memeriksa Denny, Polres saat itu melimpahkan kasus ke Polda Jabar dengan alasan memudahkan pemeriksaan terlapor pada 7 Agustus 2020.
Di Polda Jabar, kasus itu kembali menjadi perhatian karena Polda urung memeriksa Denny. Hingga kasus tersebut akhirnya dilimpahkan ke Polda Metro.
Sementara, terkait kegiatan nobar, Kapolri dihujani kritik.
Bukannya memeriksa Denny Siregar, kapolri dianggap blunder karena hadir dalam kegiatan dimana di sana ada Denny Siregar sebagai produser film tersebut.
Warganet pun menyebut bahwa Denny Siregar sebagai sosok ‘sakti’.
Bukannya memenuhi panggilan penyidik, ia justru bisa menghadirkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit melalui filmnya.
“Sudah berkali-kali @Dennysiregar7 juga Abu Janda dan Ade Armando dilaporkan ke polisi, tapi kenapa tidak pernah diproses? Apakah karena mereka piaraan pemerintah dan Polri? Apa karena mereka cs petinggi Polri, sohib Kapolri?,” tulis @EmhadiLestari